DCVI Dukung Pendidikan Vokasi, Sumbang Mesin Bus Mercedes-Benz Sampai Pelatihan Teknis Siswa SMK

Irsyaad W - Kamis, 30 Oktober 2025 | 12:30 WIB

Kunjungan siswa dan pengajar SMK Angkasa 1 ke pabrik perakitan truk dan bus Mercedes-Benz di Cikarang, Jawa Barat, (23/10/25) (Irsyaad W - )

GridOto.com - PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) membuktikan dukungannya pada pendidikan vokasi.

Khususnya ke siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia.

Di tahun 2025 ini, DCVI melaksanakan serangkaian kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) meliputi sumbang satu mesin bus Mercedes-Benz OF 917 sampai pelatihan teknis ke siswa SMK Angkasa 1 Jakarta.

Program ini juga memberikan pengalaman langsung kepada para siswa SMK, mulai dari menyaksikan proses produksi di Pabrik Truk dan Bus Mercedes-Benz di Cikarang, hingga mengikuti sesi workshop teknis dan nonteknis yang diselenggarakan di SMK Angkasa 1 Halim.

Inisiatif ini melanjutkan komitmen DCVI yang sejak tahun sebelumnya telah mendonasikan berbagai suku cadang bus dan truk kepada dua SMK di Tangerang Selatan.

Rangkaian kegiatan CSR bersama siswa dan pengajar SMK Angkasa 1 Jakarta berlangsung sepanjang September hingga Oktober 2025.

Dari berbagai rangkaian kegiatan tersebut, seluruh siswa kelas X hingga kelas XII jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) terlibat dengan aktif di dalamnya.

Baca Juga: Top Markotop, DCVI Sumbang Mesin Bus Mercedes-Benz OF 917 ke SMK 1 Angkasa Jakarta

Program ini memberikan kesempatan berharga bagi pelajar SMK untuk belajar langsung dari dunia industri kendaraan niaga Mercedes-Benz, mencakup pemahaman produk, proses manufaktur hingga praktik teknis di lapangan.

Kegiatan diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) penyerahan mesin bus Mercedes-Benz OF 917 pada acara Mining Indonesia 2025.

Dalam momen ini, para siswa dan guru berkesempatan mengunjungi booth DCVI dan melihat langsung berbagai kendaraan unggulan Truk Mercedes-Benz yang digunakan di sektor pertambangan, seperti Mercedes- Benz Arocs 4845 K, Mercedes-Benz Actros 4063 S serta Mercedes-Benz Axor 2528 CH dan 2528 CX.

Melengkapi rangkaian pengalaman edukatif, siswa dan pengajar SMK Angkasa 1 juga melaksanakan kunjungan industri ke pabrik perakitan truk dan bus Mercedes-Benz di Cikarang, (23/10/25).

Pabrik ini, yang diresmikan pada Juni 2025, merupakan fasilitas produksi strategis yang merakit berbagai varian truk Mercedes-Benz Axor dan sasis bus Mercedes-Benz OH 1626 L/S, yang dirancang khusus untuk pasar Indonesia.

Didampingi oleh tim DCVI dan trainer dari PT Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia (DCVMI), para siswa memperoleh pemahaman mendalam mengenai proses manufaktur kendaraan niaga berstandar global.

Mereka menyaksikan langsung penerapan teknologi dan sistem kualitas di setiap lini produksi, mulai dari perakitan, pemeriksaan kualitas, logistik komponen, hingga serangkaian pengujian kendaraan.

Baca Juga: Daimler Indonesia Mulai Ekspor Sasis Bus ke ASEAN, Ini Tipenya

DCVI
Penjelasan pengoperasian, pemanfaatan, dan berbagai aspek mesin bus Mercedes-Benz OF 917 oleh Aris Sugiarto, Fleet & Driver Training DCVI kepada siswa kelas X hingga kelas XII SMK Angkasa 1 Halim.JPG

Kunjungan ini memperlihatkan upaya berkelanjutan DCVI dalam mempertahankan standar kualitas global di fasilitas produksinya di Indonesia.

Dalam sesi motivational sharing selama kunjungan pabrik, Aditia Putro, HR Director DCVI, menegaskan pentingnya dukungan korporasi terhadap pendidikan vokasi.

"Kita ada di era penuh tantangan dimana terdapat 22 juta pemuda usia 15-18 tahun. Total angkatan kerja pada Februari 2025 mencapai 135+ juta, dan lulusan SMA/SMK mengisi 30% atau 45 juta orang," papar Aditia dari siaran resminya, (27/10/25).

"Ini menunjukkan persaingan yang besar. Oleh karena itu, melalui rangkaian kegiatan komprehensif ini, mulai dari kunjungan industri hingga pelatihan langsung, kami bertekad memberikan pengalaman nyata kepada generasi muda yang kelak akan masuk ke industri kami. Untuk berbagi kebutuhan akan kemampuan dan sikap yang diperlukan di industri kendaraan niaga," terangnya.

"Ini sekaligus membuktikan komitmen DCVI untuk terus berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia dan memperkuat ekosistem industri kendaraan komersial di Indonesia," ungkapnya.

Puncak rangkaian program Daimler Truck Cares 2025, DCVI menggelar workshop dan pelatihan teknis langsung kepada seluruh siswa jurusan TKR (Teknik Kendaraan Ringan) SMK Angkasa 1 Halim, (27/10/25).

Tim training DCVI memberikan pembekalan praktis kepada guru dan siswa serta pengoperasian dan pemanfaatan mesin bus Mercedes- Benz OF 917 yang telah didonasikan.

Baca Juga: Daripada Beli yang KW, Daimler Luncurkan Sparepart Murah Buat Truk Mercedes-Benz

Harapannya mesin dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai sarana pembelajaran praktik di sekolah.

Sesi workshop ini mencakup pemaparan perkembangan industri kendaraan niaga, pengenalan mendalam mesin bus dan truk Mercedes-Benz, hingga pelatihan teknis mengenai operasi, perawatan, serta penanganan berbagai permasalahan spesifik mesin bus OF 917 di lapangan.

Dalam sesi pelatihan teknis, Aris Sugiarto, Fleet & Driver Training DCVI, menekankan pentingnya pendidikan awal di masa SMK bagi para siswa.

"Belajar dan bekerja di dunia otomotif berarti kalian akan kontrak seumur hidup untuk terus belajar, karena teknologi otomotif terus berkembang pesat, bahkan untuk kami di bus dan truk Mercedes-Benz," ujar Aris.

"Akan tetapi, basic mesin merupakan hal yang sangat penting. Tiap masalah pasti kembalinya ke dasar. Walaupun nantinya kalian sudah bertahun-tahun berpengalaman di industri kami, bisa memikirkan berbagai solusi terbaru atas bermacam masalah, namun ujung-ujungnya akan tetap kembali ke
pengetahuan dasar. Karena itu kami di sini berusaha untuk memberikan pengaplikasian ilmu tersebut secara langsung," tegasnya.

Dymas Dwi Ananda, Kepala Sekolah SMK Angkasa 1, pun menyatakan ungkapan terima kasihnya di akhir rangkaian kegiatan program Daimler Truck Cares 2025 ini.

"Rangkaian kegiatan ini tidak sekadar memberikan kami fasilitas belajar, tetapi juga menunjukkan sinergi erat antara industri dan pendidikan vokasi," tutur Dymas.

Ini merupakan langkah awal siswa-siswa kami untuk belajar mengoperasikan dan merawat mesin sesuai standar industri, dan membuat sekolah kami lebih kontekstual lagi pada perkembangan industri," tuntasnya.