Dapat Julukan Cumi-cumi Darat oleh Warga, BRT Didesak Segera Ganti Ke Bus Listrik

Ferdian - Senin, 20 Oktober 2025 | 16:00 WIB

BRT Trans Semarang Shelter Simpanglima (Ferdian - )

GridOto.com - Dapat julukan "Cumi-cumi Darat" oleh warga Semarang, Bus Rapid Transit (BRT) mendapat kritik keras dan disarankan ganti unit.

Kritikan ini datang setelah kualitas udara di Kota Semarang, Jawa Tengah yang terancam akibat pengoperasian BRT tersebut.

Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Dini Inayati pun mendesak pemerintah supaya segera mempercepat pengadaan bus listrik.

"Jangan lagi menggunakan bus yang sudah tidak layak," tegas Dini (20/10/2025).

Ia mendorong agar sejumlah koridor yang memiliki topografi yang memungkinkan dipersiapkan untuk beralih ke bus listrik.

“Jika anggaran belum memungkinkan untuk seluruh koridor, setidaknya dilakukan penggantian dan peremajaan. Masyarakat Kota Semarang berhak mendapatkan fasilitas yang sama dan aman,” tambahnya melansir Kompas.com.

Dini menekankan bahwa modernisasi transportasi publik tidak hanya berkaitan dengan teknologi listrik, tetapi juga menyangkut keselamatan dan kenyamanan warga.

Baca Juga: Bus Trans Semarang Satroni Ruko Sore Hari, Uji Coba Mesin Habis Diservis Ujungnya Gagal

“Bus Trans Semarang harus menghadirkan layanan yang setara untuk semua warga," lanjutnya.

Menurut Dini, bus yang sudah tidak layak seharusnya tidak diperbolehkan beroperasi, karena dapat mengganggu dan mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya.

"Jangan sampai ada bus yang sudah tidak layak tetap beroperasi hanya karena belum ada pengganti. Sudah berapa kali di tahun ini Bus Trans Semarang bermasalah saat beroperasi?” ungkap Dini dengan nada serius.

Selain isu transportasi, Dini juga menyoroti masalah parkir di Kota Semarang yang dinilai belum memberikan kontribusi maksimal terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Ia mengusulkan agar Kota Semarang belajar dari sistem parkir di Yogyakarta yang dianggap lebih akuntabel dan tertata.

“Akuntabilitas parkir di Jogja bisa jadi contoh. Analisis potensi parkir per titik dan per petugas harus dilakukan dengan template yang jelas seperti di Jogja.

Akan ada pihak yang merasa dirugikan, tapi pembenahan ini penting untuk meningkatkan PAD Kota Semarang,” jelas Dini.