GridOto.com - Geger aksi penyekapan dan penyiksaan saat transaksi jual beli mobil bekas.
Calon pembeli disekap dan disiksa penjual di sebuah rumah di Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Anehnya, di lokasi penyekapan terparkir Toyota Kijang Innova berpelat dinas Polri 3101-04 dan seragam dinas Polri.
Dalam unggahan akun Instagram @wargajakarta, terlihat tiga pria duduk berbaris memanjang tanpa mengenakan kaus dan saling membelakangi.
Mereka saling mengoles satu sama lain sebuah cairan yang disebut balsem. Padahal, pada punggung mereka terdapat luka.
Menurut keterangan tertulis unggahan tersebut, peristiwa bermula saat sepasang suami istri (pasutri) berniat membeli mobil bekas bersama dua pria lain yang dimintai jadi master kir.
Mereka janjian bertemu dengan pelaku penyekapan yang mengaku jadi penjual di kawasan Pondok Aren.
Baca Juga: Santri Ponpes Diculik Tujuh Bandit, Tubuh Diseret dan Disekap Dalam Toyota Avanza
Pada hari itu, suami mengajak dua rekannya untuk menemani.
Kendati demikian, saat pertemuan berlangsung, pasutri dan dua rekannya malah dibawa ke sebuah rumah oleh sekelompok pria.
"Di lokasi itu, tiga pria korban mengalami penganiayaan, sementara sang istri berhasil melarikan diri setelah dua hari disekap oleh para pelaku," tulis akun Instagram tersebut.
Kronologi yang tertulis bukan merupakan rentetan peristiwa resmi yang dipaparkan oleh kepolisian.
Sementara Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi membenarkan peristiwa itu.
Namun, dia belum menjelaskan lebih rinci terkait kronologi tindak pidana ini.
"Kami izin update terkait dengan adanya peristiwa para pelaku kejahatan yang berpura-pura ingin menjadi pembeli mobil, kemudian mendatangi korban, korban yang berencana menjual mobil, kemudian dilakukan penganiayaan," kata Ade Ary di Polda Metro Jaya, (15/10/25) menukil Kompas.com.
Baca Juga: Apes, Bocah Bawa PCX Jadi Sasaran Pria Jahat Modus Ambil Sandal Jatuh
Jenderal bintang satu itu menyampaikan kasus ini ditangani oleh Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Kini, tiga pelaku dari peristiwa tersebut sudah ditangkap pada Selasa (14/10/2025).
"Ada tiga orang yang diamankan, selanjutnya didalami dan dikembangkan," tegas Ade Ary.
Lebih lanjut, sebuah rumah yang dijadikan lokasi penyekapan beralamat di Jl. Eboni 2, Pondok Aren, Tangsel.
Namun, bukan hanya dugaan kekerasan yang mengundang perhatian warga setempat maupun netizen.
Justru keberadaan Kijang Innova berpelat dinas Polri dan beberapa seragam polisi di rumah tersebut menambah misteri di balik kasus yang viral di media sosial.
Pada rumah berwarna kuning itu terlihat satu unit Kijang Innova hitam dengan pelat dinas Polri 3101-04 tampak mencolok di dalam garasi.
Baca Juga: Istilah Kebal Hukum Sirna, Mobil Pelat Dinas TNI sampai Polri Tunduk dengan Alat Ini
Dari luar, pagar besi berwarna hitam tertutup rapat.
Tak ada aktivitas apa pun, hanya dua lampu teras yang tetap menyala meski siang sudah terik.
Ketua RW 06, Boy Irfan (54), mengatakan, Kijang Innova itu bukan barang baru di sana.
Ia sudah sering melihat Kijang Innova berpelat dinas Polri tersebut terparkir di lokasi bahkan sebelum kasus ini mencuat.
"Sudah lama, tapi saya enggak merhatiin dari kapan," ujar Boy, (15/10/25) melansir Kompas.com.
Selain mobil, empat motor juga terlihat di area garasi rumah bercat kuning itu.
Menurut Boy, Kijang Innova tersebut masih berada di tempatnya ketika tim Resmob Polda Metro Jaya datang, (13/10/25) malam untuk melakukan penggerebekan.
Baca Juga: Wajib Curiga, Ini Modus Tipu-tipu Jual Beli Motor Bekas Berdasarkan Pengalaman Showroom
"Saya datang belakangan, polisi sudah bergerak cepat. Saya hanya mendampingi supaya tidak mengganggu aktivitas polisi karena sambil mengangkut, sambil interogasi juga," kata Boy.
Ketua RT 14 RW 06, Airlangga (45), menjadi saksi jalannya penggeledahan malam itu.
Ia didatangi tiga anggota tim Resmob Polda Metro Jaya pada pukul 20.30 WIB, yang meminta izin untuk mendampingi proses penggeledahan rumah yang disebut sebagai lokasi penyekapan.
"Jadi, saya nggak menyaksikan proses penangkapan. Saya hanya menyaksikan proses penggeledahan rumah tersebut," kata Airlangga di lokasi, (15/10/25) disitat dari Kompas.com.
Saat tiba di lokasi, Ia mengaku sudah melihat lima orang terduga pelaku ditahan dalam mobil polisi, salah satunya adalah seorang perempuan.
Sementara, dari proses penggeledahan itu, Polisi menemukan sejumlah barang yang mencurigakan seperti senjata rakitan hingga seragam polisi.
"Ditemukan beberapa stel seragam polisi, satu pucuk senjata rakitan, air softgun, dan enam butir peluru," jelas dia.
Baca Juga: Jual Beli Mobil Bekas di Duren Sawit Berujung Pengeroyokan, Salah Paham Soal Transfer Uang
Barang-barang tersebut disita dan dibawa ke kantor polisi bersama lima orang yang diamankan dari lokasi, termasuk satu perempuan.
Sementara tiga pria yang diduga menjadi korban penyekapan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Airlangga menuturkan, rumah di Jalan Eboni 2 Nomor 15 itu diketahui milik seorang warga bernama Nanang yang kini sudah pindah ke luar kota.
Namun, rumah tersebut kini ditempati oleh anaknya, Adit, bersama beberapa temannya yang disebut sebagai anak buah Adit.
"Adit punya anak buah namanya Viktor. Sebatas itu saja yang saya tahu," jelas Airlangga.
Ia juga menuturkan, polisi sempat menunjukkan kepadanya sebuah video penyiksaan yang diduga diambil dari ponsel salah satu pelaku.
Video itu memperlihatkan tiga pria tanpa baju yang saling mengoles balsem di punggung mereka yang terluka dan terekam yang kemudian viral di media sosial.
Update terbaru, Ade Ary Syam Indradi mengatakan, Kijang Innova berpelat dinas Polri yang terparkir di lokasi kejadian ternyata menggunakan pelat palsu.
"Baik, berdasarkan info dari penyidik, maka pelat nomor yang ditemukan itu adalah palsu," kata Ade Ary ditemui di Polda Metro Jaya, (16/10/25) mengutip Kompas.com.
Namun, penyidik Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Polda Metro Jaya masih mendalami soal kepemilikan seragam Polri tersebut.
Di sisi lain, Ade Ary mengungkapan, ada airsoftgun yang turut disita polisi saat menangkap pelaku di lokasi penyekapan.
"Ini juga masih dilakukan pendalaman (kepemilikan)," ujar dia.
Jenderal bintang satu itu menegaskan, Polda Metro Jaya berkomitmen mengusut tuntas kasus ini sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Jadi mohon waktu, tim masih terus bekerja melakukan pendalaman," ucap dia.
Sejauh ini, polisi telah menangkap sembilan orang yang terdiri dari delapan laki-laki dan satu perempuan.
Mereka adalah MAM (41), NN (52), VS (33), HJE (25), S (35), APN (25), Z (34), I, dan MA (39).
Penyidik Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya masih memeriksa para tersangka secara intensif terkait hubungan hingga motif tindak pidana.