Dulu 90 Persen Kredit, Sekarang Konsumen Fuso Banyak yang Beli Cash

Wisnu Andebar - Rabu, 1 Oktober 2025 | 10:04 WIB

Mitsubishi Fuso sebut pembelian truk dengan cara tunai meningkat (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - Pola pembelian kendaraan niaga Mitsubishi Fuso mengalami perubahan dalam beberapa waktu terakhir.

Jika sebelumnya hampir seluruh konsumen memilih kredit, kini porsi pembelian cash tercatat meningkat.

“Kalau kondisi normal, itu jarang konsumen atau bisnis yang beli cash. Mungkin 80-90 persen konsumen kendaraan niaga pasti belinya dengan cara kredit,” ungkap Aji Jaya, Sales and Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.

Namun, kondisi ekonomi yang melemah pasca-2023 membuat tren itu bergeser.

Banyak konsumen kesulitan membayar angsuran, sehingga perusahaan pembiayaan lebih selektif dalam memberikan kredit.

“Leasing company itu masih sangat selektif dalam memberikan kredit kepada calon pembeli kendaraan, terutama di beberapa sektor yang sebelumnya sulit membayar angsuran,” tambahnya.

Dampaknya, sejumlah konsumen kini beralih ke pembelian tunai.

Meski begitu, Aji menekankan bahwa transaksi cash tidak selalu berarti menggunakan dana pribadi.

“Sekarang karena leasingnya susah, ya mungkin dia cari pembayaran lain. Pinjam dulu di bank uangnya buat beli mobil. Jadi terhitungnya sebenarnya cash, tapi sumber dananya pinjam juga,” jelasnya.

Baca Juga: Truk CBU China Dinilai Ganggu Pasar, Mitsubishi Fuso Angkat Bicara

Tetap ada juga konsumen yang memang membeli tunai murni, terutama mereka yang bisnisnya sudah stabil.

“Kalau ditanya sekarang, saya enggak ada angka pastinya berapa persen, tapi pembelian cash itu sekarang lebih besar dibanding sebelumnya. Kenapa? Karena sulitnya mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan atau leasing,” ujar Aji.

Perubahan tren pembelian ini terjadi di tengah tekanan pasar kendaraan niaga.

Mitsubishi Fuso memang sempat mencatat kenaikan tipis pada Agustus 2025, dengan penjualan retail 2.066 unit atau naik 3,5 persen dibanding Juli yang tercatat 1.996 unit.

Namun secara kumulatif Januari-Agustus 2025, penjualan Fuso turun 11,4 persen menjadi 15.702 unit dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai 17.727 unit.

Kondisi serupa juga dialami pasar kendaraan niaga nasional.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menunjukkan penjualan wholesales truk pada Januari-Agustus 2025 hanya 34.919 unit, merosot 19 persen dari 43.043 unit tahun lalu.

Segmen bus juga ikut turun 20 persen menjadi 3.021 unit.

Menurut Aji, turunnya pembelian kredit turut berkontribusi pada melemahnya pasar.

“Itu salah satu faktor, karena ekonomi enggak bagus, akhirnya aktivitas bisnis turun, investasinya juga hati-hati. Sampai beli mobil pun enggak gampang karena leasingnya susah,” pungkasnya.