GridOto.com - Viral belum lama ini seorang relawan ranjau paku diduga dikejar seseorang yang disebut-sebut sebagai oknum tukang tambal ban.
Peristiwa ini terjadi di Jalan DI Panjaitan arah Cawang, Jakarta Timur, pada Jumat (26/9/2025).
Dalam video yang diunggah akun Instagram @jakarta.terkini, terlihat suasana gelap di Jalan DI Panjaitan arah Cawang.
Relawan bernama Usmanto (36) tampak dikejar oleh seseorang yang membawa bambu.
Rekan Usmanto yang berada di lokasi langsung mengadang pelaku dan mempertanyakan maksud pengejaran itu.
"Maksudnya apa kejar-kejar, sini," ucap perekam video dalam unggahan tersebut.
Menurut Usmanto, tukang tambal ban di sekitar lokasi biasanya hanya beroperasi malam hingga dini hari dan tutup pada siang hari.
"Siang enggak ada, itu adanya di kiri jalan setelah magrib sampai dini hari, jadi kalau siang enggak ada," ucapnya melansir Kompas.com.
Baca Juga: Wajib Antisipasi Jika Terobos Hujan Deras, dari Cara Ukur Visibilitas sampai Ranjau Air
Nah, seperti diketahui ranjau paku memang biasa disebar di jalan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Ranjau paku ini tentu jadi momok menakutkan bagi pengguna jalan.
Karena kalau sampai menembus ban motor atau mobil bisa bikin bocor hingga robek.
Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban IRC pernah menjelaskan, pada dasarnya ranjau paku yang sangat merugikan adalah ranjau paku buatan berdimensi besar.
"Paku yang disebut di sini ialah paku besar, ada (juga) yang berupa benda asing yang dibikin seperti besi (dipotong-potong) segitiga atau dari jari-jari payung. Intinya yang berdimensi besar," ujar Dodi.
Ia menambahkan , permasalahan ranjau seperti itu ialah kalau sudah merobek ban maka sulit ditambal bahkan untuk ban tubeless sekalipun.
Karena fungsi menambal ialah menutup lapisan ban yang terkena luka tusuk kecil bukan robek.
Baca Juga: Tambal Ban Model Cacing Bikin Rusak Ban, Begini Penjelasan Pabrikan
"Karena begitu dia menembus ke ban dia merobek lapisan di dalam. Ban itu terdiri dari tiga lapisan dan seterusnya dan ada benang, kalau pakunya besar takutnya nanti nambalnya tidak optimal," katanya.
"Sedangkan yang banyak beredar saat ini bentuk tambalannya buat yang kecil yang (lubangnya) bentuknya seperti cacing itu kan jadi dicolok. Kalau dimensi besar itu dikhawatirkan tambalan tidak sempurna jadi seperti bocor halus, atau nanti terlepas lagi,"ujarnya.
Penasihat Relawan Penyapu Ranjau Paku Saber Community Abdul Rohim, mengatakan jenis ranjau ruji payung merupakan jenis ranjau paku yang paling berbahaya yang mesti dihindari di jalan.
"Karena (ban) tubeless juga bisa gembos, bahkan (ban) roda empat mobil juga bisa gembos,” kata Rohim.