GridOto.com - Honda Brio pertama kali muncul di Indonesia pada tahun 2012.
Di awal kemunculannya, Honda Brio masih didatangkan melalui skema impor secara Completely Built-Up atau CBU.
Honda Brio CBU yang buatan Thailand ini mempunyai kapasitas mesin yang lebih besar dibandingkan dengan Brio buatan lokal.
"Honda Brio itu banyak tipenya," buka Tri Pranoto, pemilik bengkel spesialis Honda Clinic Pradana kepada GridOto.
"Bahkan yang keluar pertama kali secara CBU itu mesinnya 1.300 cc. Kalau yang sekarang itu mesinnya hanya 1.200 cc," tambahnya saat ditemui beberapa waktu yang lalu (08/25).
Baca Juga: Ternyata Segini Biaya Servis Berkala Honda Brio di Bengkel Spesialis
Kedua generasi awal Honda Brio menggunakan mesin berkonfigurasi 4 silinder.
Enggak hanya mesin, transmisi automatic Honda Brio CBU juga berbeda dengan yang versi lokal.
"Honda Brio CBU ini masih pakai transmisi automatic (AT) konvensional bukan CVT dan masih buatan Thailand," jelas Tri saat ditemui di bengkelnya yang berada di Jalan Raya Muchtar No.88, Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Meskipun punya mesin yang lebih besar, konsumsi BBM mobil kompak dari Honda ini masih ramah di kantong.
"Konsumsi BBM-nya juga enggak kalah irit dengan Brio 1.200 cc," klaim Tri.
"Dalam kota masih bisa dapat 1 liter untuk 12 km hingga 1 liter untuk 13 km," ujar mantan Mekanik bengkel resmi Honda di Jakarta Selatan ini
Baca Juga: Harganya Mirip! Jadi Bingung Pilih Brio, Agya, atau Fronx Ya?
Mengingat usia penjualannya yang cukup singkat, Honda Brio CBU ini kini jadi incaran para kolektor karena langka ditemui di Jalan.
Soalnya pada tahun 2013, Honda Prospect Motor (HPM) meluncurkan Brio dengan skema CKD bermesin 1.200 cc.
"Nah, yang masih CBU ini justru harganya abu-abu," tuturnya
Artinya, harga bekas Honda Brio CBU tergantung yang jual.
Bisa saja harga jualnya lebih tinggi dari yang versi lokal.
Tentunya tergantung dari kondisi mesin dan juga tampilannya.