"Dalam proses beberapa hari ini, semoga tanggal 7 (September 2025), seluruh GT dengan GTO (Gerbang Tol Otomatis)-nya sudah berfungi," jelas Rivan.
Rivan menjelaskan dari tujuh GT tersebut, terdapat 22 GTO yang rusak. 17 di antaranya ditargetkan bisa kembali berfungsi pada tanggal 7 September 2025, sementara 5 sisanya pada 10 September 2025.
Hal serupa juga diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo.
Dody mengatakan, sudah menawarkan bantuan kepada raja jalan tol Indonesia itu untuk perbaikan GT.
"Saya sudah tawarkan bantuan saya sampai tiga kali tadi, beliau mengatakan, enggak kami sanggup, sehingga nanti mungkin ngobrol masalah teknisnya," kata Dody.
Dody menegaskan Kementerian PU menyiapkan anggaran untuk kondisi tanggap darurat ini sebesar Rp 900 miliar.
Baca Juga: Sementara E-Toll Gak Berguna, Transaksi di Gerbang Tol Senayan Balik Pakai Cara Manual
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tersebut akan digunakan untuk memperbaiki gedung DPRD di 19 provinsi yang rusak ringan hingga berat, halte Transjakarta, dan fasilitas umum lainnya.
Ia memberikan contoh gedung DPRD yang mengalami kerusakan berat, yaitu di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, sehingga membutuhkan waktu perbaikan hingga 6 bulan.
"Kalau sedang mungkin 3-4 bulan, kalau ringan cepat, kita targetkan kurang dari seminggu harus sudah selesai, kayak cuma kaca rusak atau dicat, maksimum 7 hari," ungkapnya.