Sementara multiplier effect-nya jauh lebih kecil dibanding BEV yang diproduksi local (completely knocked down, CKD).
Selain itu, utilisasi produksi pabrik dalam negeri menjadi tidak optimal.
Hal itu berpotensi menghambat target produksi 400 ribu unit pada 2025 dan juga target produksi mobil yang diharapkan pemerintah.
“Yang lebih penting, jika insentif tersebut tetap diperpanjang tentu akan menimbulkan ketidakadilan terhadap perusahaan yang telah berinvestasi dan memproduksi BEV di dalam negeri," jelasnya.
Menurutnya, jika diperpanjang menimbulkan ketidakadilan dan inkonsistensi kebijakan, ini terkait kredibilitas kebijakan.