Prestone Rilis Minyak Rem Buat Mobil Listrik, Ini Kelebihannya

M. Adam Samudra - Sabtu, 16 Agustus 2025 | 16:00 WIB

Henry Sada, Direktur Utama PT Autochem Industry (AI) pun mengenalkan produk minyak rem Prestone. (M. Adam Samudra - )

GridOto.com - Sistem rem pada mobil listrik secara umum hampir sama prinsip kerjanya dengan mobil konvensional, yakni tetap mengandalkan fluida sebagai media hidrolik.

Hanya saja, mobil listrik cenderung memiliki torsi lebih besar dan instan, sehingga rem bekerja lebih berat.

Maka dari itu, dibutuhkan minyak rem dengan formula khusus agar titik didihnya lebih tinggi dan tahan terhadap gejala vapor lock.

Melihat hal itu tentu dibutuhkan cairan yang mampu mengatasi permasalahan yang kerap terjadi pada mobil listrik.

Henry Sada, Direktur Utama PT Autochem Industry (AI) pun mengenalkan produk minyak rem Prestone.

”Hal ini disebabkan kami memiliki tim riset yang kompeten dalam menciptakan Prestone Brake Fluid yang sesuai karakter iklim tropis," jelas Henry Sada, Direktur Utama PT Autochem Industry (AI) melalui keteranganya, Sabtu (16/8/2025).

Henry menyebut ada beberapa faktor yang menjadi sumber masalah pada cairan rem.

Masalah yang kerap terjadi adalah vapor lock, yaitu kondisi di mana suhu cairan rem melewati batas maksimal karena digunakan secara terus-menerus dalam kondisi berat.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini Efek dari Minyak Rem Mobil Tidak Diganti!

Cairan rem yang mendidih akan menghasilkan uap air di dalam sistem pengereman sehingga mengganggu tekanan hidraulis dan menyebabkan injakan pedal rem terasa hampa.

Suhu cairan rem bisa mencapai 150–180 derajat Celcius ketika beroperasi.

Masalahnya, cairan rem memiliki sifat higroskopis akibat mudah menyerap air dari udara.

Air yang masuk ke dalam sistem pengereman dapat menurunkan titik didih cairan rem.

Istimewa
Henry Sada, Direktur Utama PT Autochem Industry (AI) pun mengenalkan produk minyak rem Prestone

Bahkan kontribusi air 3% di cairan rem akan menurunkan titik didih hingga sekitar 100 derajat Celcius.

Contoh: titik didih Prestone Brake Fluid DOT 4 sebagai standar untuk EV atau mobil listrik adalah 265 derajat Celcius (kondisi baru).

Saat terkena kontaminasi air 3%, maka titik didihnya turun menjadi 155 derajat Celcius.

"Karena bersifat higroskopis, cairan rem sebaiknya tidak disimpan dalam jangka waktu lama setelah tutup botol dibuka," ungkapnya.

Karenanya Prestone merilis produk dengan beragam kemasan: 50 ml, 300 ml, dan 1.000 ml.

Baca Juga: Prestone Hadirkan Transmission Fluid Series, Ini Kelebihannya

Menurutnya, hanya bermodalkan hasil riset yang panjang di Indonesia, Prestone Brake Fluid diklaim menjaga kadar air dalam batas aman.

Sebelum dipasarkan, cairan rem ini telah melewati tahapan quality control, di antaranya adalah pengujian kadar air di laboratorium milik PT AI.

Diproduksi untuk wilayah tropis, cairan rem ini memiliki kadar air di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI) yakni 0,3%.

Bahkan, penurunan performa akibat iklim tropis yang mencapai kelembapan hingga 80% pada produk Prestone yang masih tersegel pun tidak terjadi.

”Alat ini tentunya lebih akurat daripada alat-alat yang ada di lapangan seperti test pen yang mengukur konduktivitas saja dan dikorelasikan dengan kadar air. Padahal banyak hal lain seperti aditif yang bisa mengubah konduktivitas di dalam cairan rem selain kadar air,” jelas Henry Sada.

”Cairan rem kami bahkan masih memenuhi standar kualitas SNI untuk kadar air di bawah 0,3% setelah disimpan selama setahun dan dites kembali," tutupnya.