Seberangi Sungai Ciliwung Selebar 32 Meter, Pembangunan Jalur Alternatif Baru ke Puncak Bogor Dikebut

Irsyaad W - Jumat, 8 Agustus 2025 | 09:00 WIB

Jalan R3, jalur alternatif terbaru dari dan ke Puncak Bogor tanpa melewati pusat kota Bogor (Irsyaad W - )

GridOto.com - Pembangunan jalur alternatif baru menuju dan dari Puncak, Bogor, Jawa Barat tengah dikebut.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengebut pembangunan Jalan R3 sebagai solusi jangka panjang untuk mengurai kemacetan parah di pusat kota Bogor, seperti kawasan Tajur.

Jalan ini diproyeksikan menjadi rute alternatif baru bagi kendaraan dari arah Puncak dan Sukabumi yang selama ini harus melintasi titik-titik padat seperti Tajur dan Pajajaran.

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengatakan betonisasi tahap lanjutan sepanjang 350 meter dari Katulampa Bulet ke Katulampa Ciliwung akan dilaksanakan tahun ini.

"Tahun ini kami lanjutkan betonisasinya kurang lebih 350 meter. Kemudian tahun depan kami upayakan sampai dengan batas jembatan Ciliwung," ujarnya, dikutip dari Tribun Bogor, (2/8/25).

Dedie menegaskan Jalan R3 bukan sekadar proyek jalan biasa, melainkan bagian dari infrastruktur strategis yang dirancang untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di Kota Bogor.

Rute ini diharapkan bisa langsung menghubungkan kendaraan dari arah Puncak dan Sukabumi ke kawasan Warung Jambu, tanpa harus masuk ke kawasan Sisesa atau pusat kota.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Bus Demi Atasi Macet di Puncak Bogor, Segini Tarifnya

IG/@dedierachimofficial
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim tinjau pembangunan Jalan R3, jalur alternatif Puncak Bogor

"Kalau ini terwujud, maka beban Jalan Tajur yang selama ini langsung menusuk ke Pajajaran bisa diurai," terang Dedie.

"Masyarakat yang datang dari wilayah Puncak, Sukabumi tidak perlu masuk ke Sisesa, tapi bisa langsung ke Warung Jambu,"jelas Dedie.

Meski beberapa segmen telah selesai dibangun, Pemkot Bogor masih menghadapi tantangan dalam pembebasan lahan, terutama di ruas Sindangrasa-Wangun.

Menurut Dedie, masih ada sekitar 1,47 hektar lahan yang belum dibebaskan, terdiri dari beberapa bidang milik warga.

"Secara keseluruhan, kalau yang di Katulampa Bulet sampai batas Katulampa Ciliwung itu sudah selesai. Yang belum itu dari Sindangrasa sampai Wangun, sekitar 1,47 hektar. Mudah-mudahan keuangan daerahnya sehat dan bisa kita alokasikan untuk pembebasan lahannya," ungkapnya.

Salah satu bagian paling krusial dari proyek Jalan R3 adalah pembangunan jembatan dua jalur di atas Sungai Ciliwung.

Jembatan ini dirancang dengan spesifikasi lebar 32 meter dan bentangan lebih dari 60 meter, menjadikannya salah satu konstruksi besar dalam proyek ini.

Baca Juga: Main ke Puncak Bogor Cek Pelat Nomor Dulu, Ketimbang Jauh-jauh Disuruh Balik Kanan

"Tantangan kami adalah membangun jembatan dengan lebar 32 meter dan bentangan lebih dari 60 meter. Itu tentunya butuh anggaran yang tidak sedikit. Maka kita sedang review DED-nya," kata Dedie.

Ia menambahkan, Pemkot akan segera menyelesaikan dokumen perencanaan teknis (DED) dan meminta rekomendasi teknis dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR. Ini menjadi prasyarat sebelum pengajuan pembiayaan ke pemerintah pusat.

Dalam menghadapi tantangan anggaran, Dedie membuka peluang untuk mengusulkan pembiayaan dari pemerintah pusat.

Namun, ia menekankan semua proses administratif dan teknis harus diselesaikan terlebih dahulu.

"Kami mencari peruntungan, siapa tahu pemerintah pusat bisa membiayai. Tapi yang penting, seluruh proses administrasi dan syarat teknis kita selesaikan lebih dulu. Setelah itu baru kita ajukan untuk mendapatkan alokasi anggaran dari pusat," pungkasnya.