Ia mengakui kondisi persaingan antarmerek mobil sedang keras-kerasnya seiring kemunculan brand-brand baru.
"Iya kita enggak nyangka, ternyata sekeliling kita banyak banget yang baru. New entry-nya banyak banget dari berbagai penjuru. Bukan serangan sih tapi lebih kepada kondisi yang harus kita terima dan bagaimana kita tetap harus mempertahankan brand"
"Biar bagaimanapun brand sekarang masih kuat. Kenapa? Kalau kita ngomongin produk sama fitur, mungkin apa yang ditawarkan brand-brand baru lebih terasa lebih menguntungkan dari sisi harga, fitur lebih canggih. Tapi kita enggak tahu berapa lama itu bisa bertahan tanpa pengalaman yang panjang," ulasnya.
Sejauh ini, usaha keras Mamabishi dan tim terbayar dengan respons publik yang meriah dan positif.
Tak lain juga berkat kebijakan harga kompetitif yang ditetapkan manajemen MMKSI sehingga terasa pantas untuk situasi saat ini di mana perang harga tengah berkecamuk.
Disinggung perihal harga ini, ia tak terlihat kaget. Hanya saja tersirat ada rasa penasaran ketika harga belum diumumkan oleh pihak Mitsubishi Motors.
"Karena ini sudah pernah dipelajari," ucapnya
"Pada saat XForce kemarin banyak yang bilang overpriced itu sebagai pukulan pelajaran bahwa memang yang diminta, apa yang diharapkan, yang diprediksikan sama masyarakat. Itu berarti dominasi demandnya seperti itu"
"Setidaknya harus dekat-dekatlah (harga Destinator dengan ekspektasi, red). Jangan terlalu jauh, kalaupun misalnya dari sisi produksi dan segala macamnya harus dikorbankan, setidaknya di tahap awal itu harus dikeluarkan semaksimal mungkin," ujarnya.
"Pada saat kita tahu harganya sekian, cocok. Makin pede menyemangati, memotivasi, ayo....Kalau harganya segitu, ayolah kita gas terus," pungkas Mamabishi yang tak henti mengumbar senyum.
Sedikit penjelasan, istilah 'Mamabishi' merupakan julukan buat Intan. Dibuat oleh almarhum salah seorang jurnalis otomotif beberapa tahun silam.
Hingga kini, julukan 'Mamabishi' pun akrab di kalangan jurnalis otomotif.
Sudah lega kan Mam?