Isak Tangis Pecah Tak Terbendung, Mamabishi Ungkap Kisah Di Balik Kemunculan Destinator

Iday - Minggu, 27 Juli 2025 | 09:30 WIB

Intan Vidiasari. General Manager of Marketing Communication & PR Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) (Iday - )

Baca Juga: Skema Kredit Mitsubishi Destinator Tipe Termurah, Paket DP Rendah Segini Cicilannya

Ia menampik, kemunculan Mitsubishi Destinator merupakan sebuah beban mental. Namun lebih kepada menguras pikiran dari berbagai sisi. 

"Kalau dulu kita keluarin Xpander yakin, dalam masa kompetisi yang tidak sekuat sekarang, kita yakin banget Xpander akan menjadi game changer. Kalau sekarang kita mengeluarkan satu segmen baru yang belum ada. Premium family SUV yang biasanya family itu MPV. Jadi bagaimana caranya bisa menggebrak," ulasnya.

Ia lantas membeber sekian banyak aktivitas yang dilakukan. 

"Banyak aktivitas yang dilakukan di belakang itu yang menguras tenaga, pikiran. Yang semua enggak boleh sakit, enggak bolah enggak masuk, enggak boleh membuat strategi seperti yang sebelum-sebelumnya, muter otak terus," ucapnya.

"Belum lagi serinya banyak. Ada preparation berbulan-bulan, pre-launching beberapa minggu, enggak stop-stop. Ada world premiere tambah lagi ada press conference GIIAS, semua dilakukan berdekatan. Jadi begitu press conference, itu sudah puncaknya," lanjutnya. 

"Jadi enggak tahu kenapa, pas selesai, pas dibilang ini tuh udah selesai, itu udah kayak....ada yang lepas, lega, pecah"

"Seri yang dilakukan sepanjang itu, enggak tahu sukses apa enggak, yang menilai masyarakat. Menurut kami, sudah cukup worth all the tears, worth all the effort. Kemarin gongnya itu, air mata lega dan bahagia kayak melahirkan sebuah karya mutakhir," ulasnya. 

Ia tak menampik ada pressure yang tinggi dan enggak turun-turun selama proses kemunculan Destinator berlangsung selama berbulan-bulan. Akankah sukses meraih awareness atau tidak dan lainnya. 

"Yaa. Aku kan sudah kerja 26 tahun. Mungkin di tahun ke-5, ke-10 pressure yang sama diterima masih dalam jiwa yang muda. Seiring berjalannya waktu, usia nambah tenaga enggak sekuat dulu tapi pressurenya lebih kencang, pasti secara emotionally kena gitu," ungkapnya.