GridOto.com - Meski penjualan mobil nasional pada semester pertama 2025 tercatat mengalami penurunan, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memproyeksikan pasar akan tumbuh pada paruh kedua tahun ini.
Daihatsu memperkirakan total penjualan mobil secara nasional bisa mencapai 835 ribu hingga 850 ribu unit hingga akhir tahun.
Marketing Director dan Corporate Communication Director ADM, Sri Agung Handayani menjelaskan bahwa penjualan mobil secara retail pada semester pertama tahun ini baru mencapai sekitar 390.467 unit.
Angka tersebut masih berada di bawah separuh dari proyeksi pasar nasional 2025 versi Daihatsu, yang diperkirakan akan menyentuh angka 835 ribu sampai 850 ribu unit secara total.
“Memang kalau dilihat sekarang baru 390 ribuan, tapi kita harus ingat bahwa Januari itu biasanya merupakan bulan dengan volume penjualan terendah. Banyak konsumen masih menahan pembelian di akhir tahun sebelumnya karena menunggu kejelasan opsen atau aturan baru,” kata Sri Agung saat berada di Jakarta, Kamis (17/7/2025).
Selain itu, momen Lebaran yang jatuh di semester pertama turut memengaruhi aktivitas penjualan karena berkurangnya hari kerja dan waktu operasional dealer.
Namun secara historis, semester dua selalu menunjukkan tren yang lebih baik.
Daihatsu sendiri mencatatkan penjualan retail sebesar 66.716 unit sepanjang semester pertama 2025, dengan pangsa pasar 17,1 persen.
Angka ini turun dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 89.378 unit.
Baca Juga: Teaser Mobil Hybrid Daihatsu Muncul, Siap Rilis di GIIAS 2025
Meski begitu, ADM melihat sejumlah faktor pendukung yang dapat mengangkat performa pasar di semester kedua.
Salah satunya adalah harapan terhadap perbaikan indikator ekonomi makro, seperti pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).
PDB merupakan ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara yang merefleksikan tingkat konsumsi dan daya beli masyarakat.
“Kalau ekonomi membaik, artinya ada perputaran demand. Konsumsi meningkat, dan itu akan mendorong pergerakan sektor otomotif,” ujarnya.
Sri Agung juga menyoroti bahwa lebih dari 60 persen pasar mobil di Indonesia saat ini masih didominasi oleh pembeli mobil pertama (first car buyer).
Menurutnya, ini merupakan sinyal positif bagi pertumbuhan industri otomotif dalam jangka panjang, terutama karena wilayah kabupaten pun mulai menunjukkan perkembangan pasar kendaraan.
“Sebenarnya ini bagus, karena kalau first car buyer semakin banyak, berarti motorisasi juga berkembang. Itu menunjukkan ada perluasan pasar secara gradual,” jelasnya.
Selain faktor ekonomi dan pola konsumsi, ADM juga berharap kondisi pembiayaan kendaraan atau leasing bisa semakin sehat.
Mengingat sebagian besar pembelian mobil di Indonesia masih dilakukan melalui kredit, peran lembaga pembiayaan dinilai sangat penting dalam menopang permintaan pasar.