Lebih Kencang dari F1 dan Tanpa Rem Belakang, Intip Spek Jaguar I-TYPE 7 di Jakarta E-Prix 2025

Wisnu Andebar - Sabtu, 21 Juni 2025 | 09:23 WIB

Mobil balap listrik Jaguar I-TYPE 7. (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - Suasana paddock tim Jaguar TCS Racing tampak sibuk, menjelang balapan Jakarta E-Prix 2025 yang akan digelar di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, pada Sabtu (21/6/2025),

Tim asal Inggris ini terus mematangkan persiapan demi hasil maksimal di seri ke-11 Formula E musim ini.

Dua pembalap andalan mereka, Mitch Evans dan Nick Cassidy, tampak sudah siap menaklukkan panasnya lintasan Jakarta.

Keduanya bukan wajah baru di sirkuit JIEC dan dinilai sudah cukup berpengalaman dengan karakteristik unik dari trek kota tersebut.

Dari pantauan langsung GridOto.com di paddock Jaguar pada Jumat (20/6/2025), para kru terlihat fokus melakukan berbagai pengaturan pada mobil balap andalan mereka, Jaguar I-TYPE 7.

Wisnu/GridOto.com
Mitch Evans, pembalap dari tim Jaguar TCS Racing

Mobil ini merupakan generasi terbaru dari mobil balap listrik Formula E yang dikembangkan dengan teknologi tinggi dan efisiensi luar biasa.

Dari sisi performa, Jaguar I-TYPE 7 dibekali motor listrik bertenaga 350 kW atau setara 470 bhp.

Kemampuan akselerasinya pun mengesankan, mampu melesat dari 0–100 km/jam dalam waktu hanya 1,86 detik, yang bahkan diklaim lebih cepat dibanding mobil Formula 1 saat ini.

Untuk kecepatan tertinggi, Jaguar mencatat angka hingga 320 km/jam.

Baca Juga: Berat Badan Pembalap Bisa Hilang 3 kg Saat di Jakarta E-Prix 2025, Ini Kata Jaguar TCS Racing 

Secara dimensi, mobil ini memiliki panjang 5.020 mm, lebar 1.700 mm, dan bobot hanya 862 kg termasuk pembalap.

Menariknya, bobot ringan ini turut menunjang efisiensi energi mobil selama balapan berlangsung.

Wisnu/GridOto.com
Mark Godden, Race Operations Executive Jaguar TCS Racing

Jaguar I-TYPE 7 memang dirancang untuk efisiensi tinggi. Energi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu balapan disebut hanya setara dengan lima liter bensin.

Sebagai gambaran, jika mobil ini menggunakan mesin pembakaran internal konvensional, setidaknya dibutuhkan 24 liter bahan bakar untuk menyelesaikan balapan yang sama.

Salah satu teknologi kunci dari mobil ini adalah sistem pengereman regeneratif 600 kW.

Sistem ini tidak hanya memperlambat laju mobil, tapi juga mengisi ulang baterai selama balapan.

Efek regenerasinya sangat kuat, sehingga I-TYPE 7 bahkan tidak membutuhkan rem cakram belakang.

Menariknya, setiap mobil memulai balapan hanya dengan 60 persen dari total energi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan lomba.

Sisanya, yakni 40 persen, dipenuhi melalui sistem regeneratif tersebut, menjadikan strategi manajemen energi sebagai bagian krusial dalam Formula E.

Secara regulasi, semua tim di Formula E memang menggunakan sasis, bodi, dan baterai yang sama, agar persaingan tetap ketat dan adil.

Namun, tim bebas mengembangkan powertrain masing-masing, yang mencakup inverter, motor generator unit (MGU), transmisi, suspensi belakang, serta sistem kontrol perangkat lunak.

Dalam hal ini, Jaguar mengembangkan semua komponen powertrain serta software secara mandiri.

"Kami mengembangkan motor, inverter, gearbox, dan perangkat lunak, karena itu semua bisa langsung masuk ke mobil Jaguar masa depan,” jelas Mark Godden, Race Operations Executive Jaguar TCS Racing saat ditemui di paddock, Jumat (20/6/2025).

Ini memberi ruang kreativitas besar bagi para teknisi Jaguar TCS Racing untuk mengoptimalkan performa sesuai gaya balap Evans dan Cassidy.