GridOto.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengaku sektor otomotif kini dalam kondisi tidak baik-baik saja.
Menurut Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo, hal ini dikarenakan situasi ekonomi dunia yang tengah dalam tekanan, akibat perang antar-negara dan beberapa faktor lainnya.
"Intinya kalau ditanya apakah yang terjadi dengan bisnis otomotif Indonesia baik-baik saja? memang tidak lagi baik-baik saja," buka Nangoi dalam konferensi pers GIIAS, Rabu (18/6/2025).
Namun, ia mengatakan kondisi tersebut bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan hampir di seluruh negara.
Pria yang akrab disapa Yo ini mencontohkan, negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand juga mengalami penurunan penjualan di sektor otomotif.
"Bahkan kalau kita lihat, leader untuk market domestik dan produksi di Asia Tenggara, Thailand, mereka hancur lebih dalam daripada Indonesia," bebernya.
Meski begitu, Nangoi mengambil contoh lain yakni Malaysia, yang industri otomotifnya tetap stabil di tengah kondisi ekonomi seperti sekarang.
Nangoi berpendapat, pencapaian Malaysia tersebut tidak lepas dari peran pemerintah mereka yang aktif memberikan insentif.
"Malaysia sendiri sebetulnya dia tidak growing, dia mendatar atau kalaupun naik paling sekitar 1 persen tahun ini," jelasnya.
Baca Juga: Penjualan Mobil Baru Turun, Gaikindo Belum Mau Revisi Target
"Jadi kenapa begitu? mereka mempertahankan yang namanya insentif ataupun yang namanya support dari pemerintah, nah ini akan kita gariskan lagi dengan pemerintah Indonesia," tambahnya.
Lebih lanjut, Nangoi mengaku Gaikindo belum mau merevisi target penjualan tahun ini yang berada di angka 900.000 unit.
Menurutnya, masih terlalu cepat untuk mengubah target karena tahun ini baru memasuki periode bulan ke-5.
Ia pun mengaku optimis, sebab pemerintah kabarnya akan membuat kebijakan baru yang secara tidak langsung dapat membantu industri otomotif Tanah Air.
"Saya dengar ada rencana untuk pemotongan suku bunga lagi. Kalau itu terjadi, harusnya ekonomi lebih bisa diperbaiki," tukasnya.
Selain itu, masih ada pameran GIIAS 2025 yang biasanya dapat mendongkrak penjualan mobil baru.
Sebagai informasi, penjualan mobil baru (wholesales) di Indonesia sepanjang Januari-Mei 2025 mencapai 316.981 unit, turun 5,5 persen dibanding raihan periode sama tahun lalu, di angka 335.405 unit.
Sementara, penjualan di periode Januari-Mei 2025 secara retail berada di angka 328.852 unit, turun 9,2 persen ketimbang raihan tahun lalu, yakni 362.163 unit.
Adapun penjualan wholesales di Mei 2025 berada di angka 60.613 unit, naik 18,4 persen ketimbang pencapaian di April 2025, yakni 51.205 unit.
Secara retail, penjualan di Mei mencapai 61.339 unit atau naik sekitar 7,6 persen ketimbang bulan sebelumnya, yakni 57.030 unit.