"Jadi kenapa begitu? mereka mempertahankan yang namanya insentif ataupun yang namanya support dari pemerintah, nah ini akan kita gariskan lagi dengan pemerintah Indonesia," tambahnya.
Lebih lanjut, Nangoi mengaku Gaikindo belum mau merevisi target penjualan tahun ini yang berada di angka 900.000 unit.
Menurutnya, masih terlalu cepat untuk mengubah target karena tahun ini baru memasuki periode bulan ke-5.
Ia pun mengaku optimis, sebab pemerintah kabarnya akan membuat kebijakan baru yang secara tidak langsung dapat membantu industri otomotif Tanah Air.
"Saya dengar ada rencana untuk pemotongan suku bunga lagi. Kalau itu terjadi, harusnya ekonomi lebih bisa diperbaiki," tukasnya.
Selain itu, masih ada pameran GIIAS 2025 yang biasanya dapat mendongkrak penjualan mobil baru.
Sebagai informasi, penjualan mobil baru (wholesales) di Indonesia sepanjang Januari-Mei 2025 mencapai 316.981 unit, turun 5,5 persen dibanding raihan periode sama tahun lalu, di angka 335.405 unit.
Sementara, penjualan di periode Januari-Mei 2025 secara retail berada di angka 328.852 unit, turun 9,2 persen ketimbang raihan tahun lalu, yakni 362.163 unit.
Adapun penjualan wholesales di Mei 2025 berada di angka 60.613 unit, naik 18,4 persen ketimbang pencapaian di April 2025, yakni 51.205 unit.
Secara retail, penjualan di Mei mencapai 61.339 unit atau naik sekitar 7,6 persen ketimbang bulan sebelumnya, yakni 57.030 unit.