Oh iya, di generasi ini juga ada penyesuaian di bagian sasisnya yang berefek pada getaran yang jauh berkurang, padahal mesinnya sendiri lebih badak dengan tambahan tenaga sekitar 2 HP.
Selain itu Smash generasi kedua juga sudah pakai teknologi PAIRS atau Pulsed-secondary AIR-injection System, untuk menekan emisi gas buang jadi lebih bersih.
Smash Titan
Motor ini jadi urutan ketiga secara generasi, dan muncul pada 2010.
Secara desain, bodi Smash Titan kembali mengalami revisi sehingga lebih terkesan lancip.
Mesinnya sendiri sudah bukan 110 cc tapi naik jadi 115 cc.
Tentu saja tenaganya juga ikut meningkat jadi 8,2 HP dengan torsi 8,9 Nm yang membuatnya makin terasa ringan di tarikan bawah.
Sayangnya mulai generasi ini penjualan Smash agak seret.
Shooter
Tak mau menyerah, di 2013 Suzuki mencoba mengganti Smash dengan Shooter yang sudah pakai sistem injeksi.
Sayangnya, teknologi injeksi belum cukup menarik minat masyarakat untuk melirik motor ini.
Wajar sih, karena di tahun itu tren konsumen juga sudah mulai beralih ke motor jenis matic yang mulai merajalela.
Akhirnya tahun 2014 Suzuki kembali menggunakan nama Smash, dengan desain dan tampilan yang sama persis dengan Shooter.
Sedikit perbedaan hanya di part seperti behel dan footstep belakang saja.
Namun keadaan yang tak kunjung membaik membuat Suzuki harus menghentikan penjualan Smash di 2016.
Smash 115 FI
Sempat berhenti produksi, Suzuki mencoba peruntungan terakhir dengan Smash pada 2017.
Saat itu motor ini dihadirkan dengan nama Smash 115 FI.
Tapi seperti dugaan, serangan motor matic yang kian masif membuat motor ini pun kurang laku.
Meski demikian, ternyata di luar Jawa Smash 115 FI cukup diminati.
Salah satu sebabnya mungkin karena keadaan saat itu menuntut motor yang lebih tangguh dari tipe matic.
Memang sih secara alami motor bebek lebih punya karakter pekerja keras yang mana lebih menenangkan saat harus diajak melibas jalanan jelek.
Itulah sejarah beredarnya Suzuki Smash di Indonesia.
Kalau Sobat GridOto sendiri pernah punya yang mana?