STNK Mobil Kades di Sukabumi Ini Dijaminkan ke RSUD Palabuhan Ratu, Ceritanya Menguras Air Mata

Irsyaad W - Selasa, 27 Mei 2025 | 11:30 WIB

Heri Suryana atau akrab disapa Jaro Midun, Kepala Desa Cikahuripan, Cisolok, Sukabumi mendorong warganya pulang usai rawat inap di RSUD Palabuhanratu (Irsyaad W - )

Namun, saat pasien akan dipulangkan, keluarga mengaku tidak sanggup membayar biaya perawatan.

"Alhamdulillah selama tiga hari dari Jumat, Sabtu dan Minggu, dia nelepon sudah disuruh pulang oleh dokter, sedangkan KIS-nya tidak ada. Sehingga saya langsung datang ke rumah sakit untuk komunikasi dengan pihak rumah sakit," ucapnya.

Biaya rumah sakit tercatat mencapai Rp 1,78 juta.

Jaro Midun hanya memiliki uang Rp 500.000 dan berupaya bernegosiasi agar warganya bisa pulang.

Karena tidak memiliki barang berharga lain, ia akhirnya menjaminkan STNK mobil miliknya kepada pihak rumah sakit.

Baca Juga: Kades Jatibanteng Situbondo Dijambak Polisi, Urusan Rental Honda Brio dan Daihatsu Xenia

"Itu dia kena biaya selama tiga hari itu Rp 1,78 juta, sedangkan yang sakitnya itu keluarganya tidak mampu, tidak punya uang sepeser pun, dia tidak punya uang, waktu itu saya punya uang Rp 500.000 dan saya ke pegawai rumah sakit saya ini ada DP Rp 500.000," terang Midun.

"Dia terima, cuma ada jaminan lagi gak kurangnya, katanya ada jaminannya itu barang berharga, saya kan gak ada jaminan barang berharga lagi selain KTP sama STNK, ya sehingga saya jaminkan STNK," ujarnya.

Saat ini, STNK mobil milik Jaro Midun masih tertahan di RSUD Palabuhanratu.

Ia diberi waktu satu bulan untuk melunasi biaya rumah sakit agar STNK bisa diambil kembali.

"Saya di situ ke pihak rumah sakit kekurangannya andai kata terlambat biar komunikasi ke nomor saya, karena keluarganya gak mungkin bisa membayar melihat kondisinya. Makanya sisanya nanti saya akan bayar sesuai kemampuan saya, itu kan di dalam surat pernyataan satu bulan, tapi saya usahakan hari ini," katanya.

"Kemarin kan saya juga berbicara dengan pegawai kekurangannya akan saya usahakan, saya juga sekarang lagi berusaha andai kata bisa menutupi hari ini ya hari ini, kalau tidak bisa ya nanti kalau sudah ada, karena di dalam perjanjiannya kan satu bulan, jadi STNK saya masih di rumah sakit," lanjutnya.

Jaro berharap pemerintah daerah bisa kembali mengalokasikan anggaran untuk kepesertaan KIS bagi warga miskin agar tidak ada lagi warga yang kesulitan saat membutuhkan layanan kesehatan.