Aura tracker dari motor ini juga kuat berkat posisi sepatbor depan yang lebih tinggi karena menempel di segitiga, bukan pada tabung sokbreker depan.
Sokbrekernya sendiri dibalut cover karet, juga ada skid plate atau engine guard di bagian bawah mesinnya.
Seolah menegaskan kalau motor ini benar-benar dibangun dengan konsep tracker yang lebih fleksibel diajak melibas berbagai medan, bentuk muffler knalpotnya pun dibuat mendongak ke atas.
Tak ketinggalan, desain setangnya pun dibuat lebih tinggi agar lebih nyaman diraih oleh pengendaranya.
Sedikit perbedaan lagi dibanding dua saudaranya, adalah motor ini punya cover side body yang desainnya cenderung mengotak, bukan membulat seperti milik W175 Se atau W175 Cafe.
Kalau soal fitur dan mesin sebenarnya tak ada bedanya dengan yang lain.
Panel instrumennya masih full analog dengan informasi yang termasuk minim karena cuma ada speedometer, odometer, trip meter, indikator N, lampu sein, dan indikator hi-beam, dan tanpa indikator bensin.
Selain itu kuncinya pun masih konvensional dan tanpa ada pelindung apapun di lubang kunci kontaknya.
Urusan jantung pacu, Kawasaki W175TR ini dibekali mesin SOHC 2-katup, 177 cc, berpendingin udara, dengan tenaga 13 PS di 7.500 rpm, dan torsinya 13,6 Nm.
Motor ini juga masih dibekali karburator, agak jadul kalau dibandingkan dengan mayoritas motor zaman sekarang yang sudah injeksi.
Asyiknya, secara bobot motor ini 5 Kg lebih enteng dibanding dua saudaranya, karena bobot keringnya hanya 121 Kg.
Lantas berapa harga untuk Kawasaki W175TR sebagai tipe paling murah dibanding W175 lain?
Masih merangkum dari laman resminya pada 21 Mei 2025, motor ini dijual seharga Rp 35.300.000 OTR Jakarta.
Disclaimer
Harga bersifat MSRP, bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan
Harga aktual di dealer mungkin berbeda dengan harga saat Anda membaca artikel ini