Namun mereka baru saja tersadar, bahwa harusnya seorang test rider tidak difokuskan untuk meraih hasil kompetitif saat menjadi pembalap wildcard.
"Dengan empat pembalap yang ada, kami sudah mendapatkan informasi berkualitas tinggi di setiap balapan, dan tim tes kami juga sudah punya jadwal brutal," ungkapnya.
"Kami juga sadar saat mempersiapkan wildcard, satu dari dua pembalap tes kami langsung kecapekan. Mereka kemudian mempersiapkan balapan, ingin balapan, tampil maksimal, dan mendapat hasil bagus," tegasnya.
Akhirnya dengan berbagai fokus yang terpecah dan ambisi meraih hasil bagus saat balapan, tugas untuk menjadi pembalap tes yang sejati tersingkirkan.
Beda banget dengan peran Michele Pirro di Ducati, di mana DNA-nya memang seorang test rider yang tampil untuk mengetes motor dan masa bodoh dengan hasil balapannya.
"Pada prosesnya banyak detail yang harusnya dikerjakan tim tes malah terabaikan," lanjut pria Austria tersebut.
Di balik alasan itu, banyak yang menduga salah satu alasan tidak menurunkan wildcard untuk sementara ini juga terbentur masalah anggaran.
Baca Juga: Gimana Enggak Ngiler, Segini Gaji Tawaran Honda Buat Pedro Acosta
KTM sedang melakukan penghematan besar-besaran karena pabrikan sedang mengalami masalah finansial selama beberapa bulan terakhir.
"Kami juga memiliki program tes yang bagus. Kami punya dua test rider yang keren dan benar-benar setia, bahkan saat masa-masa sulit," lanjut Beirer.
"Mereka adalah anggota tim, bukan hanya test rider. Dengan keduanya, kami mencapai status di mana tak masalah lagi isi kontraknya," jelasnya.
Meski demikian Beirer juga menegaskan bahwa bukan berarti KTM akan benar-benar tidak menampilkan pembalap wildcard musim ini.