Akan tetapi Charte meyakinkan bahwa momen terlindas Diggia itulah yang menyebabkan bagian dada dan rusuk Martin parah.
Karena jika hanya jatuh tanpa ada terlindas, kondisi bagian dada dan rusuk seorang tidak akan separah itu.
"Itu keajaiban bahwa dia (Diggia) tidak smelindas Martin secara penuh, tapi benar bahwa dia tetap melindasnya. Di sebagian ujungnya," kata sang Dokter.
Angel Charte juga menjelaskan alasan kenapa Race Direction tidak menghentikan balapan, saat Martin masih terkapar di sana.
"Jorge masih setengah terkapar karena pembalap diharuskan bersiap bangkit dalam situasi itu, jadi awalnya situasinya tak terasa seserius itu sehingga tidak ada red flag," ungkapnya.
"Tapi kami melihat dari Race Control bahwa ada sesuatu yang aneh terjadi di sana," jelas Angel Charte.
Setelah itu Charte pun langsung berlari menuju pusat medis untuk melihat kondisi Martin, kemudian melihat kondisinya cukup parah.
"Di sana kami melihat gambar awal tes ringan yang bisa dilakukan di medical center di sirkuit. Kami melihat ada cedera paru-paru dengan trauma toraks, ada gelembung udara di hemopneumotoraks bagian kanan," lanjut Charte.
"Soal patah rusuk, tidak bisa langsung dilihat dengan sinar X sederhana, di mana di sana dampak patah tulang rusuknya sudah sampai ke paru-paru dan apa yang menarik perhatian kami adalah keluhan rasa sakitnya," jelasnya.
Setelah itu Martin pun dibawa ke RS Hamad, kemudian mendapat pemeriksaan lebih mendalam di sana sehingga diketahui secara detail cedera apa yang dialaminya.