GridOto.com - Saat ini lagi ramai pembahasan soal harga ECU Honda PCX CBU yang dibanderol cukup mahal.
ECU di Honda PCX CBU yang dikenal juga dengan istilah Electronic Control Module atau ECM, dibanderol fantastis.
"Kalau kamu punya ECU kayak Juken, UMA itu enggak ada apa-apanya dibandingkan dengan harga ECU original motor Honda PCX 125 Thailand ini," ujar mekanik dalam video yang diposting oleh akun @dom.maker.
"Harganya Rp 7 jutaan, bahkan di marketplace (platform jual beli online) Rp 11 juta, Rp 12 juta hanya untuk ECM Honda PCX 125," ujarnya dalam video berdurasi 1 menit 20 detik ini.
Pada video dijelaskan kalau ECU atau ECM PCX 125 yang dibeli oleh konsumen bengkel merupakan stok lama atau new old stock (NOS).
"Old stock tapi mahal, sebenarnya ini mahal karena digoreng sama orang-orang," ujar mekanik yang videonya direpost oleh akun @feedotomotif.
Baca Juga: Update Recall ECU Daihatsu Rocky dan Ayla, Segini yang Sudah ke Bengkel
Honda PCX 125 CBU yang ada di video harus ganti ECU karena ECU bawaan motor rusak.
Lantas benarkah ECU motor Honda CBU seperti Honda PCX 125 kini dibanderol mahal?
Muhammad Muntakim, pemilik bengkel yang sering menangani Honda PCX series membenarkan kalau harga ECU atau ECM PCX CBU memang cukup tinggi.
"Iya memang benar, bukannya digoreng tapi barangnya yang susah," jelas Muhammad Muntakim, Owner RI Matic Shop & Service saat dihubungi Gridoto melalui pesan singkat pada Kamis (10/04/2025).
Pria yang akrab disapa Ikim ini sebut harga ECU motor Honda produksi dalam negeri saja bisa dibanderol di atas Rp 1 jutaan.
"Kalau yang (impor) dari Thailand dulu harga yang dibeli dari Rp 3 jutaan atau Rp 4 jutaan. Sekarang mungkin bisa Rp 7 juta bahkan ada yang Rp 9 juta," kata Ikim yang bengkelnya berada di Jalan Pondok Kopi Raya Blok S No.5, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Baca Juga: Asal Usul Istilah ECU Gendong Vespa Matic yang Gampang Buat Diremap
Menurut Ikim, kelangkaan ECU atau ECM Honda PCX series karena komponen tersebut termasuk ke dalam part slow moving.
"Barang (spare part) slow moving enggak akan pernah nyetok," kata Ikim.
"Kecuali dulu ada sisa-sisa, tapi jarang yang nyetok ECU," tuturnya.
Jadi karena peredaran barangnya yang langka itu harganya menjadi melambung tinggi.