Nah sayangnya mulut Miller lah yang membuat situasi menjadi sulit, karena tiba-tiba dia bilang Yamaha mencoba menghalanginya gabung.
Padahal di sana masih ada proses yang memang masih berjalan, karena Yamaha dan Pramac juga masih melakukan diskusi terus menerus.
"Ya aku mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak kukatakan, seperti seorang bodoh," ungkap Miller.
"Aku menjadi aku, seseorang sarkastik. Kau bisa katakan jika Yamaha tidak begitu suka sikapku," jelasnya.
Untungnya Paolo Campinoti mampu membujuk Yamaha, sehingga akhirnya mereka memberikan restu kepada mantan pembalap Honda dan Ducati itu.
"Itu sesuatu yang bisa diselesaikan dengan mudah untungnya, dan pada akhirnya begitulah. Tapi awalnya aku tak sadar ini akan jadi masalah, ataukah yang kulakukan ini salah," lanjutnya.
"Tapi kau tak pernah tahu ketika kau memang seorang bodoh yang sarkastik. Kadang aku harus menembak kakiku sendiri untuk sadar. Paolo datang membelaku, bisa meyakinkan mereka dan menyelesaikan kesepakatannya, dan aku bersyukur," jelasnya.
Kalau tidak bersama Pramac Racing dan Yamaha tahun ini, mungkin saja Miller sudah tidak ada lagi di grid MotoGP sebagai pembalap reguler.