Modal Buat Menang, Alex Marquez Tahu Satu Kelemahan Besar Kakaknya

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 28 Maret 2025 | 18:35 WIB

Alex Marquez bilang Marc Marquez punya satu kelemahan besar (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Sampai menjelang MotoGP Amerika 2025 di Circuit of The Americas (COTA), Alex Marquez menjadi pesaing terdekat sang kakak, Marc Marquez.

Kendati belum bisa mengalahkan Marc Marquez, Alex Marquez sempat memberikan perlawanan pada dua seri di Thailand dan Argentina.

Namun untuk seri-seri selanjutnya, Alex Marquez berjanji akan berjuang lebih keras lagi agar bisa mengalahkan Marc Marquez.

Salah satu modal pentingnya adalah pembalap tim Gresini Racing tersebut tahu satu kelemahan besar kakak kandungnya.

Yang pasti bukan perang psikologis, karena bagian itu sangat dikuasai Marc Marquez yang memang sangat kuat dalam hal mental.

Bahkan kita tahu bersama, pembalap 32 tahun itu pernah terang-terangan melawan Valentino Rossi yang juga kita kenal sebagai salah satu rajanya psy war di MotoGP.

"Persaingan sehat adalah bagian dari perang psikologis. Pada akhirnya, seperti yang Marc katakan, semua pembalap akan melakukan yang terbaik di pit mereka masing-masing dan di lintasan," kata Alex.

Sayangnya Alex memilih menyimpan kelemahan besar kakaknya tersebut untuk dirinya sendiri, kalau dikatakan nanti para rival lainnya akan tahu dong.

Baca Juga: Gara-gara Salah Paham, Pecco Bagnaia Batal Ganti ke Desmosedici GP24

"Cara terbaik untuk melakukan perang psikologis adalah dengan berbicara lewat aksi di lintasan," lanjut Alex.

"Marc memang punya titik lemah, hanya satu, tapi aku tidak akan mengatakannya," jelasnya dilansir GridOto.com dari Motosan.es.

Alex merasa lebih suka menghindari sorotan agar dirinya tidak mendapat tekanan untuk mengulangi prestasinya di Thailand dan Argentina.

"Kami harus fokus pada diri sendiri, bukan pada apa yang dilakukan orang lain," lanjut mantan pembalap Honda ini.

"Aku suka kalau perhatian lebih tertuju pada Marc, karena dia punya tekanan untuk menang di sini mengingat rekornya yang luar biasa," lanjut Alex.

Selain tahu kelemahan kakaknya, Alex juga bisa memanfaatkan data motor kakaknya untuk bisa kompetitif.

"Kami memiliki datanya, jadi kami harus mengambil manfaat dari situ, menganalisis segalanya, dan memahami di mana dia bisa sangat cepat," tutur Alex.

"Tapi, seperti yang kukatakan, kami hanya perlu fokus pada tim kami sendiri, menjalani setiap sesi sebaik mungkin, dan melihat hasilnya di sprint race maupun balapan utama," tegas rider bernomor 73 itu.