Bahaya Microsleep Saat Berkendara, Begini Cara Menghindarinya

Radityo Herdianto - Kamis, 10 April 2025 | 12:50 WIB

Microsleep terjadi ketika pengemudi tertidur sesaat sekalipun dalam kondisi mata terbuka. (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Setiap perjalanan baik jarak dekat maupun jauh sangat mungkin menyita energi.

Kondisi inilah yang harus diwaspadai pengemudi karena ada risiko microsleep.

Microsleep terjadi ketika pengemudi tertidur sesaat sekalipun dalam kondisi mata terbuka.

"Tertidur sedetik di kecepatan 100 km/jam berarti pengemudi kehilangan kesadaran sejauh sekitar 27 meter," terang Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).

Shutterstock
Ilustrasi mengantuk saat sedang menyetir.
 

Baca Juga: Wajib Dicatat, Daftar Toyota Posko Siaga 24 Jam di Mudik Lebaran 2025 

Sepanjang 27 meter kesadaran hilang sepenuhnya sudah berisiko tinggi.

Seperti antisipasi rem mendadak, manuver menghindar, maupun risiko tabrakan beruntun.

Microsleep bisa dicegah dengan tubuh beristirahat yang cukup sebelum mengemudi.

"Tidur cukup 7 hingga 8 jam supaya badan fit dan konsentrasi terjaga baik saat mengemudi," saran Sony.

Begitupun selama perjalanan untuk tidak mengemudi lebih dari 4 jam.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Tim Ekspedisi Tol Trans Jawa GridOto.com melakukan streching di rest area

Baca Juga: Mudik Pakai Mobil Matik, Pentingnya Engine Brake Saat Lewat Turunan

Setelah 4 jam mengemudi, sempatkan beristirahat setidaknya 30 menit paling lama.

"Istirahat bisa dengan power nap (tidur cepat) dibarengi stretching untuk meregangkan badan agar lebih rileks dan mengembalikan konsentrasi serta refleks berkendara," jelas Sony.

"Didukung dengan makanan sehat dan vitamin agar stamina badan terjaga," imbuhnya.