Kebetulan juga Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand adalah Sorawong Thienthong, seorang anggota parlemen dari koalisi Pheu Thai, sehingga diduga ada konflik di sana.
Chidchob pun sangat menyayangkan keputusan penarikan dukungan oleh pemerintah Thailand terhadap balapan MotoGP ini.
Pemerintah Thailand sendiri mengeluarkan 500 juta baht setiap musimnya (Rp 242 Miliar), dengan pemasukan sponsorship mencapai 300 juta baht (Rp 145 Miliar) (kurs 1 baht senilai Rp 484,5 per 7 Maret 2025).
"Tapi kan hasilnya adalah perputaran uang lebih dari 5 miliar baht (Rp 2,24 Triliun), mendorong bisnis dan memacu ekonomi," kata Chidchob, dilansir dari Bangkokpost.
Di sisi lain, Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra mengatakan bahwa pemerintah belum membuat keputusan apapun dan semua masih dalam tahap negosiasi.
"Hal ini terlihat seperti masalah politik, namun aku lebih suka mempertimbangkannya sebagai aspek bisnis, dan pendapatan untuk provinsi dan negara," kata Paetongtarn Shinawatra.
"Siapa pemilik sirkuit tidak masalah kok. Aku lebih suka membahas soal pemasukan, dan masalah yang rasional," jelasnya.