Gak Peduli Harga Naik atau Langka, Warga Desa Ini Ciptakan BBM Sendiri dari Sampah Plastik

Irsyaad W - Kamis, 20 Februari 2025 | 13:45 WIB

Alat pengolahan limbah plastik menjadi BBM milik warga desa Talunombo, Sapuran, Wonosobo, Jawa Tengah (Irsyaad W - )

"Setiap hari kita mengambil sampah dari rumah-rumah warga, lalu kita bawa ke tempat pemrosesan sampah menjadi BBM," kata Badarudin, (13/2/25) melansir Kompas.com.

Sampah dan limbah rumah tangga yang berhasil dikumpulkan kemudian dipisahkan menjadi sampah organik dan anorganik.

Sampah plastik selanjutnya dimasukkan ke dalam alat pengolah yang dikenal dengan sebutan "pyrolysis gen 5," jelas Badarudin.

Proses pengolahan menggunakan mesin pyrolysis gen 5 ini mengubah sampah plastik menjadi cairan melalui proses pemanasan hingga mencapai suhu 300 derajat Celsius.

"Pembakaran dengan hasil maksimal memerlukan waktu 12 jam," tambahnya.

Bayu Apriliano/Kompas.com
Briket dari sampah plastik yang diolah warga desa Talunombo Sapuran Wonosobo Jawa Tengah

Sampah plastik bersih dimasukkan secara bertahap hingga mencapai 50 kilogram, dengan suhu yang dinaikkan secara bertahap.

Budi Santoso, salah satu pengelola sampah, menjelaskan ide pembuatan BBM dari sampah plastik ini muncul dari kesulitan desa dalam mengelola sampah plastik.

Untuk itu, pihak desa mendirikan tempat pengelolaan sampah reduce reuse recycle (TPS3R).

Baca Juga: Sangar! Kemenperin Temukan Cara Sulap Sampah Plastik Jadi BBM!

"Alhamdulillah berhasil menciptakan alat untuk mengubah sampah plastik, minyak goreng bekas (jelantah), dan oli bekas menjadi BBM, yang digunakan untuk alat-alat pertanian dan lainnya," ungkap Budi.

Bahkan saat ini, desa Talunombo mengalami kekurangan sampah plastik untuk diolah.

Pengelola bahkan membeli sampah plastik dari warga dengan harga Rp 500 per kilogram untuk memenuhi kebutuhan produksi.

"Sampah plastik kita beli dari warga," kata Budi.

Dengan inovasi ini, Desa Talunombo tidak hanya berhasil mengatasi masalah sampah plastik, tetapi juga menciptakan sumber pendapatan baru bagi warganya.