GridOto.com- Sektor Otomotif terimbas dampak kebijakan ekonomi dan turunnya daya beli.
Efeknya, industri pembiayaan turut terkena akibat kondisi itu.
Hal tersebut diakui President Director Adira Finance, Dewa Made Susila.
Menurut Made Susila, dampak ini sangat terasa pada masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Sementara pada.masyakat menengah ke atas kondisinya tetap solid dan stabil.
"Persoalannya 80 persen konsumem Adira di kelas menengah ke bawah," jelas Made Susila saat pembukaan IIMS 2025 di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Secara performa, pada tahun 2024, Adira Finance mencatatkan total pembiayaan baru mencapai Rp 36,6 triliun.
Dari jumlah tersebut, 73% berasal dari sektor otomotif.
Karena itu pihaknya melakukan berbagai strategi untuk menyiasati kondisi turunnya penjualan.
Baca Juga: Tak Pilih Menyerah, Adira Finance Tetap Ekspansi Ke Wilayah Terpencil
Menurut Made Susila, pertama, bunga spesial 1,89 persen.
"Bunga Adira paling rendah untuk pembelian mobil," jelas Made Dewa.
Berikutnya, persetujuan di tempat sehingga konsumen mendapatkan pembiayaan dengan cepat.
Khusus di IIMS 2025, Adira Finance memberikan diskon cicilan 5 kali untuk kredit sepeda motor.
Made Susila optimis sektor otomotif masih menjadi penggerak ekonomi masyarakat.
"Industri ini lebih dari itu. Ini industri mobility yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat" tutupnya.