Korban Tabrak Kijang Innova Dinas Kemenhan Tutup Usia di RS Pelni, Kronologi Mengerikan

Irsyaad W - Kamis, 23 Januari 2025 | 11:30 WIB

Toyota Kijang Innova dinas Kementerian Pertahanan (Kemenhan) tabrak pejalan kaki dan pemotor di Palmerah, Jakarta Barat (Irsyaad W - )

Kendati demikian, Joko enggan memberikan rincian lebih lanjut mengenai proses pemeriksaan tersebut.

"Meninggal kan medis yang tahu, kalau saya kan peristiwa laka, penyidik urusannya," jelasnya.

Mengenai kronologi kecelakaan, diduga MS panik hingga menabrak empat orang di Jl Palmerah Barat II, Jakarta Barat, sekitar pukul 01:30 WIB, (20/1/25).

Menurut keterangan Joko, MSawalnya menabrak seorang pria yang sedang berdiri di tepi jalan.

Setelah insiden tersebut, MS tidak berhenti, melainkan melanjutkan perjalanan ke Jalan Palmerah Barat Raya dan menabrak motor.

Baca Juga: Bus Kemenhan Terguling di Tol Dalam Kota, Libatkan Suzuki Ertiga Hingga Mobil Dinas TNI Kecelakaan Beruntun

"Mobil itu tetap melaju, dan ketika mendekati apotek Rawa Belong, kendaraan oleng ke kanan, masuk ke jalur berlawanan, lalu menabrak kendaraan dari arah berlawanan," ungkap Joko dalam keterangan resmi.

Akibat kecelakaan ini, empat orang mengalami luka-luka, yaitu TR (26), TN (23), S (29), dan ME (26), yang langsung dilarikan ke rumah sakit.

Setelah tertangkap massa, MS sempat menjadi sasaran amukan dan kemudian dilarikan ke RSUD Cengkareng untuk mendapatkan perawatan.

Joko menambahkan bahwa MS mengalami luka-luka akibat serangan massa dan bahwa dia tidak dalam kondisi mabuk saat kecelakaan terjadi.

Diduga, MS panik setelah menabrak pejalan kaki dan memilih untuk melarikan diri.

Lain pihak, Kepala Biro Informasi Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas, mengonfirmasi bahwa MS adalah anak dari PNS Kemhan, meskipun tidak mengungkap identitas ASN pemilik mobil berpelat nomor 6504-00.

Sebagai langkah lanjutan, Bagian Pengamanan Kemhan sedang melakukan penyelidikan internal dan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk mengetahui penyebab kecelakaan.

Baca Juga: Bus Kemhan Diduga Tabrak Lari Pemotor Tunarungu, Tak Nyangka Sopir Lakukan Ini

Jika terbukti bersalah, ASN tersebut akan dikenakan sanksi.

Frega juga menyatakan Kemenhan akan mengambil langkah untuk tidak memperpanjang masa berlaku pelat dinas tersebut sebagai komitmen untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik.

Selain itu, pihak Kemhan telah memberikan dukungan kepada para korban yang dirawat di rumah sakit.

Kementerian Pertahanan juga berencana untuk menonaktifkan pelat kendaraan dinas yang digunakan MS, sehingga kendaraan tersebut tidak akan lagi menjadi hak ayahnya sebagai ASN di Kemhan.

"Ayah MS tidak akan diberikan izin lagi untuk menggunakan pelat nomor registrasi tersebut, meskipun nomor tersebut masih bisa digunakan oleh orang lain," tambah Frega.