Tapi satu hal yang jadi ubahan besar ada di bagian fascia, di mana Tiger untuk pertama kalinya pakai dual headlamp.
Uniknya, dua buah lampu depan ini didesain dengan bentuk yang beda.
Lampu utamanya tetap bundar, ditambah satu lampu lagi khusus hi-beam yang didesain agak melancip.
Desain asimetris ini lumayan bikin Tiger dianggap aneh saat itu, meski kalau yang suka ya suka banget, tapi yang enggak suka ya benar-benar tak bisa menerima desain lampu sang macan ini.
Beralih ke bodi, meski sekilas mirip dengan versi sebelumnya tapi ada sejumlah perbedaan.
Misalnya, desain shroudnya agak beda meski masih sama-sama menganut kisi-kisi udara yang didesain horizontal dan bertumpuk.
Lalu ada cover knalpot yang desainnya juga baru, serta lampu belakang yang sudah menggunakan perpaduan LED dengan bohlam.
Menyusul kemudian di tahun 2010 lahir Tiger generasi kelima.
Tiger dengan kode produksi GL-200RA1 ini juga menjadi generasi terakhir yang mengaspal di Tanah Air.
Yang unik dari versi ini adalah bagian headlamp yang kembali ke bentuk lawasnya, bundar tanpa hadirnya lampu khusus hi-beam yang simetris seperti di vesi sebelumnya.
Mungkin Honda menilai konsumen lebih banyak yang kontra dengan desain Tiger generasi sebelumnya di kala itu, sehingga kembali ke lampu bundar dianggap jadi solusi terbaik.
Meski begitu, area lampu itu dipermanis dengan adanya visor baru, beda dengan yang ada di tiger generasi keempat.
Kalau soal bodi, versi ini nyaris mirip dengan versi sebelumnya, jadi benar-benar seperti revisi desain lampu depan aja Sob.
Tiger generasi ini hanya dirilis selama tiga tahun, tepatnya di tahun 2013 Astra Honda Motor akhirnya menghentikan produksi Tiger.
Kalau Sobat GridOto paling suka dengan Tiger generasi yang mana?