GridOto.com - Kecelakaan bus yang disebabkan karena rem blong sudah sering terjadi.
Tak jarang sopir jadi yang disalahkan ketika pengereman gagal dan mengakibatkan kecelakaan.
Untuk itu perlu diketahui apa saja penyebab rem bus bisa tak berfungsi.
Diketahui, rem angin terbagi menjadi dua Full Air Brake (FAB) yang sepenuhnya memakai udara dan Air Over Hydraulic (AOH) yang merupakan kombinasi antara hidraulis untuk menggerakkan kampas rem dan udara.
Untuk sistem AOH sebenarnya lebih berisiko mengalami blong.
Ketika tangki udara kosong, bus masih bisa dipakai jalan, sehingga ketika di tengah jalan habis udaranya, rem jadi blong.
Sedangkan sistem FAB lebih aman, ketika awal dinyalakan dan tangki udara masih kosong, rem akan mengunci.
Sehingga harus menunggu tangki penuh terlebih dahulu, baru truk atau bus bisa dijalankan.
Meskipun lebih aman, apakah sistem rem FAB bisa mengalami blong juga?
Melansir Kompas.com, Deputy GM Product Division PT Hino Motors Sales Indonesia Prasetyo Adi Yudho pernah mengatakan, untuk sistem rem FAB juga bisa mengalami rem blong, cuma penyebabnya bukan dari kehabisan udara di tangki.
Baca Juga: Tak Terlihat Sopir Ketika Belok, Ini Sisi Paling Berbahaya Pada Bus dan Truk
"Ada saja kasus rem blong di truk atau bus dengan FAB. Biasanya karena chambernya tidak berfungsi, kampas remnya habis, dan diafragmanya robek" ucap Prasetyo, (11/3021) lalu.
Chamber sendiri punya peran penting mengubah tekanan udara menjadi gerak mekanikal.
Di dalam brake chamber terdiri dari membran, pegas diafragma, tuas dan slack adjuster.
Kurangnya perawatan bisa merusak komponen ini.
"Rem blong itu banyak faktornya, jadi harus dilihat juga dari segi perawatan kendaraannya, apakah dilakukan atau tidak. Jika tidak dirawat, springnya bisa karatan, chamber diafragmanya robek dan lain-lain," kata Prasetyo.
Prasetyo mengingatkan, pemeriksaan sistem rem FAB bisa dilakukan setiap 30.000 km.
Hal ini dilakukan mengingat bus atau truk di Indonesia memiliki trayek yang jauh, sehingga lebih sering diperiksa.
Sementara Ahmad Wildan, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi menambahkan sebab rem angin bus blong.
Ia mengatakan ada malfungsi pada rem yang sering menjadi penyebab rem blong adalah gap antara kampas rem dan tromol yang terlalu besar.
Dengan gap yang terlalu besar, kadang sopir merasa rem jadi kurang pakem.
Baca Juga: Ini 3 Tips Sewa Bus Pariwisata Jelang Libur Nataru, Tagih kartu dan Buku Ini
Kata Wildan, gap antara kampas rem dengan tromol idealnya adalah antara 0,3 mm sampai 0,6 mm.
"Dengan gap seperti itu, dia akan mampu memberikan gaya pengereman 100 persen. Ketika gap melebar, maka gaya pengereman tersebut akan menurun," ucap Wildan.
Wildan menemukan kasus gap yang terlalu besar ini pada kecelakaan di Bawen, gap antara kampas rem dengan tromol jadi 2,6 mm.
Artinya, gaya pengereman tinggal tersisa 5 sampai 10 persen saja.
"Yang dirasakan pengemudi, remnya enggak pakem. Sehingga dia sering megocok rem yang akhirnya membuat angin di tangki udara tekor, pedal rem jadi keras dan terjadi rem blong," kata Wildan.
Sehingga jika menemukan gap antara kampas rem dengan tromol terlalu besar, sebaiknya disetel kembali.
Bahkan bisa juga diganti kampasnya dengan yang baru.