Gridoto.com - Herjun Atna Firdaus pembalap andalan Astra Honda Racing Team (AHRT) keluar sebagai juara umum kelas Asia Production 250 (AP250) di gelaran Asia Road Racing Championship (ARRC) 2024.
Bercerita saat ditemui Gridoto di Jakarta pada Selasa (10/12/2024), Herjun menuturkan perjuangan untuk menjadi juara umum kelas AP250 tahun ini berat.
Pasalnya, regulasi yang diterapkan untuk kelas AP250 di ARRC tahun ini dianggap cukup merugikan bagi pasukan AHRT yang gunakan Honda CBR250RR sebagai pacuan.
"Berbeda dengan musim balap 2023 yang semua pabrikan pakai motor bermesin 250 cc 2 silinder, tahun ini rival kami gunakan motor dengan kapasitas mesin yang lebih besar," buka Herjun.
Seperti pabrikan Yamaha diperbolehkan menggunakan Yamaha R3 dengan mesin berkapasitas 321 cc, dan Kawasaki boleh menggunakan ZX-25R/RR yang pakai mesin 250 cc 4 silinder.
Baca Juga: Jadi Juara Balap Asia Kelas AP250, Begini Strategi Jitu Herjun AF
Namun harus diketahui juga kalau dalam regulasi ada pembatasan bobot dan juga rpm bagi tiap-tiap motor.
Pembatasan ini diharapkan membuat motor yang digunakan mempunyai kemampuan yang sama di lintasan meskipun kapasitas dan konfigurasi mesinnya berbeda-beda.
Menurut Herjun yang menggunakan motor yang bisa dibilang kalah spek, perjuangannya menjadi lebih berat.
Terutama saat berlaga di sirkuit dengan karakter stop and go seperti Chang International Circuit di Buriram, Thailand yang jadi tuan rumah seri terakhir ARRC.
"Sirkuit dengan karakter stop and go lebih menguntungkan kompetitor yang pakai motor berkapasitas lebih besar. Karena secara torsi mereka lebih unggul," ujar pembalap asal Pati, Jawa Tengah ini.
Baca Juga: Akhir Pekan Ini Ada ARRC Mandalika, AHRT Kirim Pembalap Terbaiknya
"Sebenarnya kalau dibilang sulit mengejar juga tidak. Namun pembalap harus bawa motor (CBR250RR) sampai limit, dan membuka gas lebih cepat untuk menutup kekurangan. Tapi hal ini bikin risiko terjatuh jadi lebih besar," yakinnya.
Namun Herjun menuturkan dengan kerja tim yang kompak dan strategi yang jitu, dia berhasil mengamankan gelar juara umum kelas AP250 ARRC 2024 dengan unggul hanya 13 poin dari Muhammad Faerozi dari tim Yamaha Racing Indonesia.
Pembalap berumur 20 tahun ini juga tidak menampik kalau persaingan yang terjadi di seri terakhir antara penunggang motor dari pabrikan Yamaha dan Honda terasa semakin sengit.
"Dari sebelum-sebelumnya juga persaingan antara pembalap dua pabrikan ini memang sengit, tetapi masih dalam batas sportivitas. Di seri terakhir persaingannya memang terasa lebih memanas," ungkapnya.
"Ini wajar karena setiap pembalap ingin menampilkan yang terbaik untuk mengamankan kursinya musim depan," tutur Herjun.
Herjun yang mengaku menerapkan strategi bermain aman dan pintar akhirnya bisa finish posisi 4 di Race 1, dan finish posisi 2 di Race 2 yang membawanya jadi pemimpin klasemen akhir pembalap.
Menjadi juara Asia kelas AP250 tahun ini, Herjun sendiri berharap bisa dikasih kesempatan untuk balapan di Eropa di tahun depan.