GridOto.com - Kalau di Indonesia kita tahu Yamaha punya WR155R untuk mengisi segmen motor trail bermesin 150 cc.
Tapi yang mungkin Sobat GridOto baru tahu, ternyata Yamaha punya juga motor trail mesin 4-tak yang mesinnya 250 cc.
Memang, ada juga YZ250F dan YZ250FX yang mesinnya 250 cc 4-tak, tapi dua motor itu bukan motor yang bisa dipakai sehari-hari melainkan hanya untuk kompetisi.
Nah, kalau motor satu ini jelas banget bisa dipakai harian karena punya semua kelengkapan laik jalan seperti panel instrumen, headlamp, sein dan tentu saja spion.
Motor itu adalah Yamaha XTZ 250 yang beredar di negara-negara Amerika Selatan, seperti di Argentina dan Brasil.
Menariknya lagi, jika melongok ke area mesinnya pasti sobat merasa familiar dengan bentuknya kan?
Yup, mesin tersebut mirip dengan pernah dipakai Yamaha Scorpio di Indonesia.
Hanya saja kapasitasnya diperbesar jadi 250 cc dari Scorpio yang cuma 225 cc.
Baca Juga: Ada Skid Plate sampai Knalpot, Ini Daftar Aksesori Resmi Yamaha WR155R Plus Harganya
Teknologinya cenderung agak jadul sebenarnya, karena ia masih pakai karburator serta mesinnya juga masih mengandalkan pendingin udara.
Bukan radiator seperti WR155R yang notabene mesinnya lebih kecil.
Tapi tetap saja dengan kapasitas mesinnya yang besar, secara power ia bisa mengungguli WR155R meski teknologinya jadul.
Power Yamaha XTZ 250 ini di atas kertas adalah sebesar 18,7 dk dengan torsi 19,8 Nm.
Perbedaan 100 cc ternyata memang bisa bicara banyak ya, mengingat power WR155R cuma 16,49 dk dengan torsi 14,3 Nm.
Apalagi teknologi mesinnya yang termasuk jadul itu bukannya tak bisa jadi kelebihan lho.
Dengan kesederhanaannya ia bisa lebih reliable dalam perawatannya, sehingga bakal enak banget kalau dipakai trabasan hehehe.
Saat ini versi baru dari XTZ 250 sendiri juga sudah dirilis, dengan basis mesin yang sama tapi sudah injeksi.
Powernya pun naik jadi 20,4 dk dengan torsi 20,5 Nm, mantap ya?
Dengan berubahnya spek mesin itu, tongkrongannya pun ikut berubah dengan kini konsepnya lebih ke motor adventure enduro dengan ciri khas spatbor depan mirip moncong bebek.