Mengungkap Rahasia Kualitas Produk Isuzu di Fujisawa Plant, Salah Satunya Gunakan Teknologi Robotik!

Yussy Maulia - Rabu, 25 Oktober 2023 | 17:02 WIB

Contoh penggunaan robotik pada proses operasional di Isuzu Fujisawa Plant, Jepang. (Yussy Maulia - )

Hal impresif dari Isuzu Fujisawa Plant tak berhenti di sana. Meski merupakan pabrik tertua, Isuzu Fujisawa Plant rupanya sudah menerapkan teknologi mutakhir berbasis robotik dalam proses produksinya.

Penggunaan teknologi robotik bertujuan untuk meminimalisasi cacat produksi atau defect, sehingga menjamin kualitas produk yang dihasilkan dari pabrik Isuzu Fujisawa Plant sekaligus membuat proses produksi lebih efisien.

Sebut saja saat proses welding, yang mana 97 persen pengerjaannya dilakukan oleh robot. Namun, untuk memastikan kualitas produk, proses pengerjaan tetap diawasi oleh sumber daya manusia (SDM) yang terampil, seperti saat proses final assembly dan inspection.

Setiap pekerja Isuzu menjunjung budaya kerja Isuzu Monozukuri (IM). Melalui budaya tersebut, setiap pekerja memiliki mindset bahwa dalam proses produksi, tidak ada satupun langkah atau tindakan yang berisiko menghasilkan defect.

Baca Juga: Terungkap Bocoran Truk Masa Depan Isuzu di Japan Mobility Show 2023

Sebagai informasi, Isuzu Fujisawa Plant mencatat produksi sebanyak 300.000 unit sepanjang 2022. Tahun ini, jumlahnya diperkirakan akan meningkat menjadi 314.000 unit. Total angka produksi tersebut mencakup 2.500 tipe kendaraan yang diproduksi.

Selain Fujisawa Plant, Isuzu juga memiliki pabrik yang memiliki tugas khusus membuat mesin, spareparts, atau komponen pengganti, yaitu Tochigi Plant. Seluruh pabrik Isuzu di dunia dikomandoi oleh kantor pusat Isuzu di Yokohama-shi, Kanagawa.

Transfer pengetahuan dan teknologi ke Indonesia

Pengetahuan dan kecanggihan manufaktur di Isuzu Fujisawa Plant rupanya telah ditransfer secara bertahap ke pabrik-pabrik Isuzu di Indonesia.

Setidaknya, sejak 2012, IAMI konsisten mengirim karyawan pilihan setiap tahun untuk belajar di Isuzu Fujisawa Plant, termasuk dalam hal keahlian, pengetahuan tentang teknologi manufaktur, hingga budaya kerja atau human capital.