Ganasnya Petugas Derek Dishub Menurut Beberapa Pemilik Mobil. Kurang komunikasi?

Hendra - Selasa, 24 Oktober 2023 | 10:30 WIB

Derek mobil tidak humanis (Hendra - )

GridOto.com-Sikap petugas derek Dinas Perhubungan DKI Jakarta dinilai tidak humanis. Pengalaman ini disampaikan beberapa pengendara mobil yang dianggap bersalah karena berhenti di pinggir jalan.

Fatah, pengemudi Daihatsu Ayla mengungkapkannya ketika mobilnya di derek di wilayah Jakarta Pusat.

"Saya ada di mobil berhenti sebentar kenapa kemudian harus di derek?," heran Fatah. Dirinya ke pinggir jalan balas whatsapp dan menerima telpon, masih pakai seatbelt dan sein hidup.

Namun dikerubutin petugas Dishub karena berhenti di jalur sepeda pinggir jalan. Buatnya kalo salah ya ditilang saja.

Kenapa mobilnya harus diderek dari kawasan Bendungan Hilir dibawa ke penampungan di IRTI Monas, Jakpus. Saat di derek terpaksa ikut petugas Dishub tersebut razia ke kawasan Tanah Abang dulu.

Buang-buang waktu, petugas tidak humanis, hampir 2 jam untuk pengurusan derek begini. Dirinya tidak keberatan bayar denda Rp 500 ribu. Namun cara bayarnya juga rumit.

Sikap yang sama juga dirasakan pengendara lain seperti Riski, Dicky dan Andreas, saat ditemui Gridoto di kantor Dishub Jaksel.

"Belum 2 menit berhenti, saya juga ada di dalam mobil dan mesin masih hidup," ungkap Dicky yang kena derek di wilayah Senayan (23/10) lalu.

Petugas hanya berucap nanti diurus di kantor saja, sambil memberikan surat Berita Acara Penderekan Pemindahan Kendaraan (BAPPK).

Baca Juga: Kisah Pilu Andreas, Driver Online Yang Tak Sanggup Bayar Derek Parkir Rp 500 Ribu

Padahal dengan menandatangi BAPPK, pengendara secara otomatis diwajibkan membayar Rp 500 ribu sebagai biaya ganti derek.