Di artikel itu disebutkan motor karyanya itu memakai 220 mL air bisa menempuh jarak 55 km yang kerap digunakan inspeksi di dalam kampus STTD.
"Asumsikan kecepatan rata-rata nya 20 km/jam," jelas Tri Yus.
Maka konsumsi airnya 220 mL per 55 km x 20 km/jam adalah 80 mL per jam.
Dengan densitas air 1 kg/L atau 1 gr/mL berarti setara 80 gr/h air.
Unsur H (Hidrogen) punya berat molekul 1, sedangkan O (oksigen) punya berat molekul 16, jadi H2O memiliki berat molekul 18.
Dari 80 gram air akan dihasilkan gas Hidrogen (H2) = 2/18 × 80 gr yakni 8,9 gr H2.
Sementara nilai kalori H2 adalah 120 kilo joule (kJ)/gr, jadi 8,9 gr H2 akan menghasilkan energi sebesar 1.068 kJ/jam.
Sekarang kita bandingkan dengan bensin yang nilai kalorinya 40 kJ/gr.
Dengan asumsi konsumsi BBM 60 km/L pada kecepatan rata-rata 60 km/jam, maka sebanding dengan pemakaian BBM = 60 km/jam dibagi 60 km/L = 1 L/ jam.
Dengan densitas BBM 0,8 kg/L maka setara dengan 0,8 kg/jam atau 0,8 kg/jam x 40 kJ/gr = 32.000 kJ/ jam.
Jadi perbandingan energi H2 dengan BBM adalah 1.068 kJ/jam dibagi 32.000 kJ/jam atau 1/32 atau 3,12%.
"Jadi rasanya H2 tidak bisa menggantikan bensin, karena suplai energi dari Hidrogen kecil sekali," tutupnya.