Mitsubishi Fuso Targetkan Raih Pangsa Pasar 45 Persen Hingga Akhir Tahun

Wisnu Andebar - Jumat, 26 Mei 2023 | 17:25 WIB

Mitsubishi Fuso targetkan pangsa pasar dapat meningkat pada 2023 (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku agen pemegang merek (APM) Mitsubishi Fuso di Indonesia optimis dapat meningkatkan pangsa pasar segmen kendaraan niaga hingga akhir tahun ini.

Menurut Duljatmono, Sales & Marketing Director KTB, Mitsubishi Fuso masih menjadi pemimpin pasar dengan pangsa pasar 42,5 persen periode Januari hingga April 2023.

"Sampai akhir tahun target market share kami 45 persen. Kami masih punya tantangan untuk mencapai target itu," ujar pria yang akrab disapa Momon kepada GridOto.com, Kamis (25/5/2023).

Dirinya merasa optimis target tersebut dapat dicapai, karena pasar yang mulai membaik setelah dihantam pandemi Covid-19.

"Sektor pendukung masih bagus, di antaranya ada sawit, batu bara, nikel, dan logistik itu kontribusinya masih kuat terhadap penjualan kami," imbuhnya.

Adapun berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Mitsubishi Fuso berhasil membukukan retail sales atau penjualan dari dealer ke konsumen sebanyak 12.346 unit selama Januari hingga April 2023.

Billy/GridOto.com
Duljatmono, Sales & Marketing Director KTB


Jumlah tersebut naik 4,1 persen jika dibandingkan perolehan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 11.833 unit.

Momon menjelaskan, penjualan Mitsubishi Fuso paling besar berasal dari Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 55 persen.

"Rincian Pulau Jawa terbagi atas Jabodetabek kira-kira 22 sampai 24 persen, kemudian Jawa Barat 9-10 persen, Jawa Tengah 9-10 persen, dan Jawa Timur 11 persen," terangnya.

Baca Juga: Selain Motor dan Mobil, Truk Listrik Juga Butuh Insentif dari Pemerintah?

"Lalu disusul Sumatera 30 persen lebih dan sebanyak 15-17 persen dsri Kalimantan, Sulawesi, dan wilayah timur Indonesia," sambungnya.

Kemudian dari sisi sektor bisnis, dijelaskan oleh Momon paling banyak berasal dari logistik, disusul perkebunan dan pertambangan. 

"Kami harapkan setelah Lebaran pasar akan terus membaik secara bertahap pada Mei dan seterusnya," pungkas Momon.