Marc Marquez Akui Sengaja Halangi Valentino Rossi Jadi Juara MotoGP 2015, Tapi Bukan Bantu Jorge Lorenzo

Rezki Alif Pambudi - Rabu, 22 Februari 2023 | 17:05 WIB

Marc Marquez mengaku sengaja menghalangi Valentino Rossi jadi juara MotoGP 2015, tapi bukan membantu Jorge Lorenzo (Rezki Alif Pambudi - )

"Masih ada yang bilang bahwa aku sengaja menabrakkan diriku ke motornya, dan dia tidak menendangku dan kakinya hanya terjepit. Tak masalah, tapi kebenarannya dia memepetku dan tak menyisakan ruang dan kemudian mengayunkan kakinya sedikit," jelasnya.

Rider yang kala itu masih berusia 22 tahun tersebut mengaku cukup stress dengan semua tekanan yang ada.

The Doctor dengan kekuatan popularitas berhasil membuat media berpihak kepadanya, hingga Marquez yang masih berusia 22 tahun semakin membencinya.

Ada tekanan agar Marquez mengalahkan Lorenzo di seri terakhir, demi memulihkan nama baiknya di depan media.

Dengan begitu, tuduhan Marquez yang membantu Lorenzo bakalan terbantahkan dan Rossi benar-benar bisa meraih gelar kesepuluh.

Tapi hal itu tidak akan terjadi, karena pemilik delapan gelar tersebut sudah terlanjur benci dengan mantan idolanya.

"Apakah aku bisa menaruh motorku di tikungan terakhir Valencia (demi menghalangi kemenangan balapan dan gelar Lorenzo)? Ya, tapi apakah aku akan memberikan gelar kepada orang yang melakukan semua ini kepadaku? Tidak," tegas rider kelahiran 17 Februari 1993 ini.

"Aku tak mau melakukannya karena mereka sudah membuatku mengalami pengalaman buruk selama dua pekan yang tak kuharapkan terjadi kepada orang lain, khususnya kepada pemuda yang baru berusia 22 tahun," jelasnya.

Marquez merasakan tekanan, tapi rasa bencinya lebih besar dari ketakutan dan tekanan yang ada.

Baca Juga: Awal Mula Valentino Rossi Benci Marc Marquez, Karena Kejadian di The Ranch

Jadi dia tidak membantu siapapun, tapi dia memang membuat musuhnya kesulitan meraih gelarnya.

"Mereka bilang Valentino punya kekuatan besar di media dan banyak orang akan menyerangmu, tapi ketika seseorang tidak menghormatiku, aku punya karakter dan keberanian lebih," ungkapnya.

"Jika kau punya kecepatan tidak peduli soal apapun, begitu juga yang tidak masuk akal. Jika kau tidak yakin menang, kau akan mengacaukan dan melihat sebuah sungai beriak sebagai keuntungan seperti seorang yang sedang memancing," jelasnya.