Mohammed Ben Sulayem Menjauh, FIA Kasih Klarifikasi Soal Aturan Pernyataan Politik Pembalap F1

Rezki Alif Pambudi - Sabtu, 18 Februari 2023 | 17:30 WIB

FIA memberikan klarifikasi lebih detail soal kebebasan pernyataan pembalap F1 2023 (Rezki Alif Pambudi - )

Seluruh pembalap baru bebas menyatakan pendapat politik, agama dan pribadinya pada sebelum atau sesudah digelar sebuah Grand Prix.

Jadi aturan tersebut berlaku saat Grand Prix berjalan di sebuah negara tertentu.

Ambil contoh sedang digelar balapan di negara X, maka pembalap harus menaati aturan tersebut selama digelarnya GP di negara X.

Semua larangan berlaku baik di media cetak, elektronik ataupun media sosial mereka masing-masing.

Adapun pembalap masih boleh menjawab soal masalah sensitif, jika diberi pertanyaan secara langsung oleh media atau dalam konferensi pers.

Namun yang tidak boleh adalah ketika dalam acara balapan di bawah FIA, kecuali ada pertanyaan langsung saat aktivitas trek, parade, podium, foto dan sebagainya.

Soal simbol dalam kaos, helm ataupun pernak-pernak lainnya tampaknya juga harus meminta izin kepada FIA terlebih dahulu.

Setiap pelanggaran akan dinilai langsung oleh Race Director dan Stewards, di mana semua orang punya hak untuk melaporkannya.

Ada beberapa sanksi yang disiapkan, dari peringatan, denda, dan juga penalti menyangkut hasil pembalap di atas trek.