Bukan Bikin Motor, Livio Suppo Ungkap Tugas Ken Kawauchi di Honda

Rezki Alif Pambudi - Sabtu, 28 Januari 2023 | 16:05 WIB

Livio Suppo ungkapkan tugas Ken Kawauchi di Honda (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Selain Joan Mir dan Alex Rins, hadirnya Ken Kawauchi dianggap menjadi suntikan kekuatan besar di kubu Honda untuk MotoGP 2023.

Sebagai Manajer Teknis baru Honda Racing Corporation (HRC) untuk MotoGP 2023, sebenarnya apa sih detail tugas Ken Kawauchi ?

Livio Suppo sebagai mantan bos Honda yang tahun lalu menangani Suzuki, punya jawaban soal tugas Ken Kawauchi di Honda pada MotoGP 2023.

"Ken sebelumnya adalah Direktur Teknis Suzuki. Artinya seluruh teknisi tim harus melaporkan semua kepadanya tiap setelah latihan dan balapan," kata Suppo dilansir GridOto.com dari MotoGP.com.

Kawauchi akan menjadi penghubung semua lini teknis di Honda.

"Dialah yang akan menjalankan seluruh pertemuan teknis, jadi Ken sangat bagus untuk mengumpulkan informasi dan mengirimkannya ke pabrikan," jelas pria Italia ini.

Khusus untuk pabrikan Jepang, peran Kawauchi ini sangat vital sebagai penghubung seluruh informasi teknis.

Ada kendala jarak dan komunikasi antara insinyur dan pabrikan di Jepang, dengan para teknisi yang lebih sering berada di Eropa.

Kawauchi yang harus memastikan seluruh lini teknis bekerja ke arah yang sama dan berkesinambungan, dan hal ini yang tahun lalu menjadi masalah besar Honda.

Baca Juga: Tak Memakai Kunci Kontak, Bagaimana Cara Menghidupkan dan Mematikan Motor MotoGP?

"Bagiku ini adalah bagian pekerjaan yang sangat penting. Sangat krusial ketika semua orang satu visi, antara orang di trek percaya dengan orang di pabrik, begitu juga sebaliknya," ungkap Suppo.

"Jika mereka tidak berbagi ide yang sama, akan jadi musibah buat pengembangan motor," tegasnya.

MotoGP.com
Ken Kawauchi

Soal kemampuan, Suppo menyebut Ken Kawauchi punya dua kelebihan dari sosok-sosok lainnya.

Sejauh dia memimpin Suzuki, Suppo melihat pria asal Jepang tersebut sangat bagus dalam bekerja dan punya karakter bagus.

"Kupikir rasa empati pada pekerjaannya sangat penting karena mustahil bahwa insinyur di trek dan di pabrik punya visi sama pada saat yang sama," sambungnya.

"Yang di trek kadang kurang sesuatu yang lebih dipahami insinyur di pabrik, dan sebaliknya. Jadi rasa empati dan kemampuan dalam pekerjaan menyatukan dua grup ini penting dan kuyakin Ken punya itu," lanjut mantan manajer Ducati ini.

Suppo juga memastikan Ken takkan langsung mengembangkan motornya, dia adalah penghubung.

"Aku tak berpikir peran Ken membangun motor baru. Kubayangkan perannya sama seperti di Suzuki dan dia akan melakukan pekerjaan bagus. Dia bisa menolong semua orang di HRC untuk menuju satu arah. Tapi arah yang sama masih belum berarti arah yang benar," lanjutnya.

"Tapi jika berjalan ke satu arah, semua akan paham mana yang benar dan salah," tegasnya.