Cadangan Nikel Melimpah, Pertamina Siap Kembangkan Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik

Muslimin Trisyuliono - Minggu, 22 Januari 2023 | 12:25 WIB

Ilustrasi baterai kendaraan listrik (Muslimin Trisyuliono - )

GridOto.com - PT Pertamina (Persero) bertekad untuk terus berperan dalam mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik di Tanah Air.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan dengan cadangan nikel yang melimpah pihaknya akan mengoptimalkan sumber daya di dalam negeri.

"Kami yakin dengan cadangan nikel di Indonesia, kami bisa memproduksi baterai dan meningkatkan penetrasi EV," ujar Nicke dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/01/2023).

Lanjut menurut Nicke, Pertamina juga memiliki infrastruktur yang bisa dioptimalkan dan siap berkolaborasi dengan pihak lain dari berbagai negara untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik.

Komitmen ini sejalan dengan rekomendasi yang diajukan oleh Gugus Tugas Energi, Keberlanjutan dan Iklim B20 (Business 20-Task Force Energy, Sustainability, and Climate / B20-TF ESC), yang salah satunya mengajukan rekomendasi kebijakan untuk mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

"Kami mengusulkan beberapa rekomendasi kebijakan dan aksi kebijakan, terutama bagaimana mempercepat penetrasi EV di setiap negara," ucap Nicke yang juga menjabat sebagai Ketua B20-TF ESC selama G20 tahun 2022.

Untuk mempercepat penggunaan energi berkelanjutan, Nicke mengungkapkan Pertamina menargetkan efisiensi energi dengan elektrifikasi menjadi faktor penentu keberhasilan.

"Ada target efisiensi energi sisi permintaan, bagaimana mengelola efisiensi energi dari sisi permintaan, dan kami percaya elektrifikasi menjadi faktor kunci keberhasilan," jelasnya.

Selain itu, ia juga menyoroti perlunya pembiayaan terutama dari negara maju, mengingat transisi energi ke energi terbarukan membutuhkan investasi modal yang sangat besar.

Baca Juga: Pertamina Lubricants Ajak Media dan Komunitas Touring Jauh ke Purwokerto di Awal 2023, Mau Ngapain Sih?

Kemudian rekomendasi kebijakan kedua, adalah perlunya memastikan transisi yang adil dan terjangkau.

Lalu rekomendasi ketiga adalah perlunya peningkatan ketahanan energi.

"Kami membutuhkan kerangka kerja dan regulasi seperti insentif untuk mempromosikan dan mengakselerasi ekosistem EV," ungkap Nicke.

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengatakan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sudah dimulai dengan melibatkan perusahaan asing dan BUMN, termasuk Pertamina.

Setidaknya ada empat perusahaan yang memiliki rencana investasi di Indonesia untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik antara lain LG, CATL, Foxconn, dan BritishVolt.