Polemik Bobot Pembalap, Alvaro Bautista Dibela Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa

Rezki Alif Pambudi - Sabtu, 17 Desember 2022 | 19:51 WIB

Alvaro Bautista dibela Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa soal bobot pembalap di WorldSBK (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Juara WorldSBK 2022, Alvaro Bautista, mendapat pembelaan dari dua legenda MotoGP, Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa, soal polemik bobot pembalap.

Seperti yang diketahui, beberapa pembalap WorldSBK khususnya Scott Redding mempermasalahkan berat badan Alvaro Bautista yang menguntungkannya di atas trek.

Keuntungan Alvaro Bautista antara lain soal akselerasi yang lebih bagus terkait rasio power to weight.

Selain itu juga soal pemakaian ban yang degradasinya lebih minim dibandingkan pembalap bertubuh besar, sehingga bannya tahan lebih lama di dalam balapan.

Untuk itulah, Redding mengusulkan adanya perubahan regulasi soal bobot kombinasi pembalap dan motornya dengan klaim agar kompetisi setara.

Seperti perkataan Bautista, Jorge Lorenzo menilai Redding ataupun rider lain hanya mencari-cari alasan saja karena mereka kurang bagus.

"Apa yang kubilang, kenapa mereka tak bilang begitu sebelum Bautista menang?," kata Lorenzo dilansir GridOto.com dari Todocircuito.

"Jadi bolehlah kalau mereka bilang sejak awal, benar bukan? Tapi mereka hanya bilang begitu setelah Bautista menang," tegas X-Fuera yang saat masih aktif balapan berat badannya sekitar 52 kg ini.

Menurut Lorenzo, berat badan itu menjadi variasi bagus di dunia balap dan bukan berarti yang kecil diuntungkan dan lainnya tidak.

Baca Juga: Sempit Banget, Segini Doang Sudut Pandang Pembalap MotoGP Saat Kebut di Lintasan

Semua punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

"Kau tak bisa juga kan memakai egrang buat mereka yang pendek untuk menyetarakan kompetisi. Seluruh kondisi genetik ini bagus untuk olahraga, jika tidak maka genetik itulah yang menyentuhmu," jelasnya.

"Jika hujan kecil, Dani Pedrosa diuntungkan karena penggunaan ban kecil, tapi traksinya bagus, tapi ketika hujan lebih deras maka kebalikannya, dan pembalap seperti Danilo Petrucci menjadi yang nomor satu," tegas juara dunia lima kali ini.

Hal serupa juga diutarakan Dani Pedrosa, pembalap yang dikenal dengan tubuh kecilnya di grid MotoGP.

Menurut Pedrosa, tidak adil membuat aturan itu karena akan membuat pembalap bertubuh kecil menjadi kesusahan padahal sudah ada beberapa kekurangan dengan tubuh kecil ini di atas motor.

"Jika kau menerapkan aturan bobot minimal, kau bukannya menyetarakan, karena pembalap kecil akan mendapat dampak soal apa yang mereka tak miliki dibandingkan pembalap lainnya," kata Dani Pedrosa.

Sebagai pembalap bertubuh kecil, Pedrosa mengaku banyak hal yang membuatnya ketinggalan dari rider dengan badan lebih besar ataupun lebih kekar.

Pembalap bertubuh kecil akan lebih sulit mengendalikan motornya karena pergerakannya tidak sebertenaga pembalap berotot.

"Dari segi fisik sudah berbeda untuk mengendarai motor besar, masalah berat ini dialami mereka yang sudah balapan di banyak kategori, mereka juga bertubuh kecil saat memulai awalnya, soal ban dan juga hasilnya sama, ini tak mengubah kehidupan mereka," sambungnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Otorace (@otorace.1d)