Dari Indonesia untuk Dunia, Toyota Innova Zenix Made in Karawang Akan Diekspor ke Beberapa Negara, Segini Jumlahnya

Muhammad Rizqi Pradana - Jumat, 25 November 2022 | 13:05 WIB

Enggak cuma jago kandang, Toyota Innova Zenix buatan Karawang akan diekspor ke belasan negara di seluruh dunia, segini jumlahnya. (Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto.com - Toyota Kijang Innova Zenix membawa banyak perubahan besar jika dibandingkan para pendahulunya, seperti penggunaan sasis monokok dan sistem penggerak depan atau FWD.

Serta tentu saja, sistem hybrid Toyota generasi kelima yang turut disematkan untuk pertama kalinya pada Innova Zenix.

Tapi, satu hal yang tidak berubah adalah fakta bahwa Innova Zenix buatan pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat juga akan diekspor ke luar negeri.

Seperti disebutkan oleh Hao Quoc Tien, selaku Toyota Motor Corporation CEO of Asia Region and President Toyota Motor Asia Pacific.

"Terima kasih kepada pemerintah Indonesia atas dukungannya terutama untuk mobil hybrid," ucapnya dalam acara seremoni di Karawang, Senin (21/11/2022) lalu.

"Kami percaya bisa meningkatkan skala (produksi) model elektrifikasi kami untuk pasar Indonesia dan untuk ekspor," imbuhnya.

Di Plant 1 Karawang milik TMMIN, Innova Zenix memiliki 'jatah' lini produksi 5.000 hingga 6.000 unit per bulannya.

Berdasarkan keterangan Direktur Hubungan Eksternal TMMIN, Bob Azam, bahwa setengah dari alokasi tersebut adalah khusus untuk eskpor.

"Biasa lah, 50 persen dari 5.000-6.000 total produksi itu setengahnya untuk ekspor," ucapnya kepada GridOto.com dalam kesempatan terpisah, Senin (21/11/2022).

Baca Juga: Ditargetkan Mampu Terjual Ribuan Unit Tiap Bulan, Toyota Optimis Kijang Innova Zenix Varian Hybrid Lebih Laku

Sehingga bisa dibilang kalau TMMIN akan mengekspor 2.000 hingga 3.000 unit Toyota Innova Zenix untuk ekspor perbulannya.

Toyota Innova Zenix sendiri nantinya akan diekspor ke 13 negara di Amerika Selatan, Afrika, Timur Tengah, dan Asia khususnya Asia Tenggara.

"Untuk ekspor dimulai tahun depan dari negara-negara Asia Tenggara, tapi nantinya akan ada tambahan ke Afrika," tutup Bob.