Biasa Orbitkan Pembalap Muda Akademinya Sendiri, Ini Alasan Red Bull Mau Rekrut Nyck de Vries

R Alif P - Minggu, 9 Oktober 2022 | 12:00 WIB

Nyck de Vries sukses balapan debut bersama Williams, kini direkrut Red Bull untuk balapan di tim AlphaTauri (R Alif P - )

GridOto.com - Pembalap keturunan Indonesia, Nyck de Vries, akan membela tim AlphaTauri di F1 2023 setelah Red Bull melakukan pergerakan yang sangat jarang dilakukannya.

Red Bull yang terbiasa mengorbitkan pembalap muda dari akademinya sendiri, memilih Nyck de Vries untuk balapan bersama tim AlphaTauri di F1 2023.

Padahal Nyck de Vries adalah pembalap yang sudah lama berada di kubu Mercedes, rival utama Red Bull di Formula 1.

Kira-kira kenapa Red Bull menjatuhkan pilihannya kepada Nyck de Vries dibandingkan pembalap binaannya sendiri? Ada beberapa alasan.

Saat ini Red Bull sedang tidak memiliki stok pembalap muda yang menjanjikan dari kelas junior Formula 2 ataupun Formula 3.

Berbeda dengan beberapa tahun silam di mana Red Bull malah kebanyakan kebanyakan stok pembalap berkualitas.

Sampai-sampai pembalap sekaliber Carlos Sainz Jr. saja sulit menemukan tempat di keluarga banteng merah ini.

Saat ini Red Bull punya Jehan Daruvala, namun hanya menempati peringkat ke-5 di klasemen sementara F2 2022.

Red Bull juga punya Liam Lawson, menempati peringkat ke-7 di klasemen F2 2022, usianya jauh lebih muda dan prospeknya lebih cerah dari Daruvala.

Baca Juga: Masih Ada Dua Kursi Kosong di Tim Wiliams dan Haas, Daniel Ricciardo Pastikan Tak Lagi Balapan di F1 2023

Liam Lawson pun diharapkan menjadi salah satu calon pembalap F1 di keluarga Red Bull di masa-masa yang akan datang.

Hanya saja Liam Lawson masih butuh jam terbang lebih banyak, masih terlalu dini untuk diorbitkan ke F1 dalam waktu dekat.

"Semua pembalap Red Bull masuk pertimbangan. Ada Liam Lawson, juga ada Ayumu Iwasa, ada Dennis Hauger, lalu Isack Hadjar, tapi semuanya masih belum berpengalaman," ungkap bos AlphaTauri, Franz Tost, dilansir GridOto.com dari Planet F1.

"Mereka butuh tahun lebih di kategorinya masing-masing dan kami akan melihat bagaimana masa depan menuntun kami," jelasnya.

Di luar kategori Formula, Red Bull punya Colton Herta yang sebenarnya menjadi calon utama sebelum adanya opsi merekrut de Vries.

Colton Herta sudah cukup punya pengalaman di IndyCar, sehingga masuk opsi teratas untuk bisa balapan di F1 2023.

Hanya saja masalah superlicence menjadi penghalang utama Herta balapan di Formula 1.

"Tentu, ada pembicaraan dengan Herta tapi dia tak punya superlicence dan FIA memastikan takkan memberikan perlakuan khusus kepadanya soal superlicence, jadi dia dihapus dari opsi," tegasnya.

"Sebenarnya bagus dari sisi marketing, ada pembalap Amerika dengan nama yang bagus dan kupikir bisa menaikkan pasar di AS," imbuh pria asal Austria ini.