Berkaca dari Kecelakaan Hermanto Dardak, Ini Peluang Posisi Duduk Penumpang Yang Aman

Hendra - Minggu, 21 Agustus 2022 | 11:46 WIB

Kondisi Toyota Kijang Innova yang ditumpangi DR Ir Achmad Hermanto Dardak (65), orang tua Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak. (Hendra - )

GridOto.com- Kecelakaan mobil di tol Pemalang-Batang, sabtu (20/8) kemarin mengakibatkan Mantan Wamen Pekerjaan Umum, Achmad Hermanto Dardak meninggal dunia. 

Hermanto Dardak saat itu diketahui duduk baris kedua di sisi kiri. 

Jika dilihat dari kondisi Toyota Innova yang ditumpangi Hermanto Dardak memang rusak parah di sisi kiri.

Sementara sopir, Angga Saputra diketahui mengalami luka dalam kecelakaan ini. 

Menilik dari kecelakaan ini, Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Center memberikan tanggapan terkait dengan posisi duduk penumpang. 

"Di banyak kecelakaan baik motor ataupun mobil, umumnya korban yang paling parah atau fatal adalah penumpang," jelas Jusri. 

Kenapa pengemudi memiliki kemungkinan untuk lebih ringan dampaknya?

Menurut Jusri, secara alamiah sopir sebagai pengendali kendaraan memiliki reaksi untuk melindungi diri sendiri. 

"Ini sangat manusiawi sekali. Misalkan mengarah ke obyek ditabrak, sopir akan refleks mengarahkan bukan ke dirinya," ungkap pria yang kerap memberikan pelatihan defensive driving ke berbagai perusahaan ini. 

Baca Juga: Kenang Hermanto Dardak, Ayahanda Emil Dardak yang Meninggal Kecelakaan di Tol Trans Jawa, Turut Bangun Jembatan Suramadu

Di sisi lain, penumpang tidak siap dalam menghadapi situasi yang kritis tersebut. 

"Kemampuan melihat situasi kurang, berbeda dengan pengendara atau sopir yang lebih dapat mengantisipasi keadaan di detik-detik menjelang kecelakaan," sebut Jusri.

Jusri menyarankan untuk kendaraan penumpang, agar memilih baris kedua.

"Sementara untuk posisi di kiri atau kanan, ia lebih menyarankan di sebelah kiri," bilangnya. 

Kenapa? Menurutnya, ruang pandang di sebelah kiri jauh lebih besar, sehingga mestinya penumpang juga memiliki kemampuan menganalisa situasi lebih baik dibanding jika di sebelah kanan yang lebih terhalang.

Dalam kasus meninggalnya Hermanto Dardak, ada dugaan ia tertidur sehingga tidak ada antisipasi ketika terjadi kecelakaan.

Sementara untuk penumpang kendaraan besar seperti bus, Jusri merekomendasi penumpang untuk duduk di baris ke-3 atau ke-4.

"Posisinya segaris dengan sopir atau di sisi kanan akan mudah terlindung," jelasnya. 

Ia tidak merekomendasi di posisi paling belakang atau di belakang sopir atau di sisi kiri. 

"Posisi baris ke-3 atau ke-4 jika ada tabrakan depan, ruang mesin atau posisi sopir bisa menyerap dampak benturan yang terjadi sehingga impact di baris ke-3 atau ke-4 lebih kecil," tutupnya.