Meski Kalah Populer, Ternyata Yamaha RX-Z Punya Teknologi yang Lebih Oke dari RX-King, Yuk Simak Sambil Nostalgia

Dida Argadea - Kamis, 21 Juli 2022 | 08:30 WIB

Desain Yamaha RX-Z lebih aerodinamis dibanding RX-King (Dida Argadea - )

Baca Juga: Yamaha F1ZR Coba Kejar RX-King di Jalan, Malah Hampir Saja Diseruduk Truk Tronton

Selain itu RX-Z juga sudah dibekali transmisi 6-percepatan, dengan posisi membran langsung mengarah ke karter.

Begitu juga dengan lubang porting blok silinder, RX-Z punya lubang yang lebih banyak dibandingkan RX-King.

Makanya soal karakter pun RX-Z jadi beda dengan RX-King.

RX-Z karakternya sangar di putaran atas, beda dengan RX-King yang tenaganya meledak-ledak di putaran bawah.

Salah satu teknologi unggulan lain yang dimiliki RX-Z adalah Yamaha Computerized Lubrication System (YCLS).

Peranti ini bertugas mengatur campuran oli samping dengan bensin lebih akurat di setiap putaran gas.

Karena bagusnya sistem ini, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) sempat menerapkan teknologi ini ke RX-King.

Sayang tidak berlangsung lama, sistem YCLS kembali dicopot dari si jambret karena tidak bisa berfungsi optimal di RX-King.

RX-Z sendiri terakhir kali dijual di Indonesia tahun 1998, yup tak genap10 tahun ia mengaspal di Tanah Air.

Seperti sudah disinggung di atas, karakter mesin sport yang bermain di putaran tinggi ternyata kurang diminati bikers Indonesia.

Tabloid Motor Plus No.775/XIV 1-7 Januari 2014
Yamaha RX-Z generasi terakhir yang beredar di Malaysia

Mayoritas bikers sini kan doyannya ugal-ugalan di jalan raya yang kondisinya cenderung stop and go, hehehe.

Itulah sebabnya RX-King yang lebih laku dan populer di sini karena karakter putaran bawahnya yang mantap.

Padahal jika di Malaysia, RX-Z diminati dan baru stop produksi pada tahun 2008.

Sobat GridOto ada yang punya Yamaha RX-Z di rumah?