Digadang-gadang Bisa Cegah Rob, DPRD dan Pemkot Semarang Minta Proyek Tol Semarang-Demak Dipercepat

Ruditya Yogi Wardana - Senin, 30 Mei 2022 | 14:05 WIB

Pembangunan tol Semarang-Demak (Ruditya Yogi Wardana - )

GridOto.com - Keberadaan Tol Semarang-Demak digadang bakal jadi konstruksi yang cukup penting dalam penanganan rob di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa.

Untuk itu pengerjaan ruas tol Seksi 2 Sayung-Demak terus dikerjakan oleh para kontraktor, begitu juga pembebasan lahan di Seksi 1 Kaligawe-Sayung masih digenjot.

Bahkan DPRD serta Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sampai meminta dilakukan percepatan pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 2 dan pembebasan lahan untuk Seksi 1 Kaligawe-Sayung.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono, menilai ruas tol ini bisa mengantisipasi rob tinggi yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.

Hanya saja pengerjaannya memang membutuhkan waktu lama, mengingat proses administrasi, pendataan dan identifikasi tanah musnah alias tanah yang tenggelam karena air laut membutuhkan proses panjang.

Kendati demikian, ia tetap mendorong tim pembebasan lahan untuk segera mempercepat prosesnya, sekaligus menangani persoalan sosial terkait proyek tol Semarang-Demak Seksi 2.

"Proyeknya memang kewenangan pusat tapi Pemkot Semarang jadi salah satu tim pembebasan lahan dan identifikasi, kami harap identifikasi lahan-lahan di Semarang bisa segera dilakukan," jelas Suharsono dikutip dari Tribunjateng.com, Jumat (27/05/2022).

Untuk diketahui, proyek pembangunan Tol Semarang-Demak diperkirakan bisa selesai dikerjakan pada Oktober 2024 mendatang.

Sambil menunggu pengerjaannya selesai, Suharsono juga menyebutkan agar Pemkot Semarang bisa mengantisipasi titik-titik rawan terjadi tanggul jebol.

Baca Juga: Tol Semarang-Demak Seksi II Segera Rampung, Pembebasan Lahan Seksi I Bakal Dimulai

Baca Juga: Update Proyek Tol Solo-Yogyakarta, 9 Bidang Tanah di Boyolali Bermasalah, Progresnya Sampai Mana?

Sehingga insiden rob dengan ketinggian serupa seperti kejadian beberapa waktu lalu bisa diminimalisir dampaknya.

"Kemarin itu karena kondisi bulan sangat dekat dengan bumi, sehingga terjadi gelombang laut lebih dari dua meter," tutur Suharsono lagi.

"BMKG meprediksi hal ini terjadi pada waktu-waktu tertentu, jadi perlu ada pengecekan detail supaya tidak terjadi demikian" imbuhnya.

Menurut Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin, masih ada lahan warga yang belum dibebaskan di wilayah yang dilewati ruas tol Seksi 1 Kaligawe-Sayung.

Dikarenakan pembebasan lahannya menggunakan Permen ATR/BPN, maka ada dana kerahiman untuk tanah munsah yang ada di wilayah Seksi 1.

"Sebenarnya sudah ada dana kerahiman, tapi kemudian digugat kalah. Maka kami masih menunggu petunjuk lebih lanjut," ungkapnya secara terpisah.

Iswar pun mengizinkan masyakarakat untuk melakukan rekonstruksi kembali tanahnya yang dianggap musnah.

Baginya, pembebasan lahan perlu dikomunikasikan dengan baik antara pemerintah dan pemilik lahan.

Mengingat berapapun nilai ganti lahannya, sudah ada dana kerahiman yang disediakan sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Silakan masyarakat yang akan melakukan rekonstruksi pada tanahnya, soalnya ini belum finas dan masih menungggu petunjuk dari pemerintah pusat," pungkas Iswar.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul DPRD Kota Semarang Dorong Percepatan Pembebasan Lahan Tol Semarang - Demak Seksi I.