Keterlambatan kargo memang baru pertama kali ini terjadi, tapi gelaran MotoGP pernah menemui masalah yang agak mirip pada 2013 lalu di Motegi, Jepang.
Pada MotoGP Jepang 2013 lalu, musuhnya bukan keterlambatan logistik tapi masalah cuaca yang benar-benar burul.
Hujan dan badai membuat semua sesi latihan di hari Jumat dibatalkan, mirip dengan yang sudah terjadi di Argentina akhir pekan ini.
Dan sesi latihan di Sabtu pagi pun juga dibatalkan karena cuaca tak kunjung membaik.
Kemudian visibilitas dan cuaca membaik di siang hari, para pembalap diberi kesempatan satu sesi latihan yang sekaligus menjadi kualifikasi penentu starting grid.
Uniknya sesi ini berlangsung 75 menit untuk kelas premier sebagai kompensasi tidak adanya sesi latihan.
Selama 75 menit ini, para pembalap bebas melakukan latihan untuk mencari data kemudian memaksimalkan lap time nya dan waktu terbaiknya dijadikan hasil kualifikasi.
Jika semuanya masih belum siap, MotoGP Jepang 2013 ini bisa jadi solusi nyata permasalahan MotoGP Argentina 2022.
Kasus lain pernah terjadi di Phillip Island 2019, di mana sesi FP4 dan kualifikasi hari Sabtu dibatalkan karena angin kencang.
Baca Juga: Sesi Hari Jumat Ditiadakan Karena Logistik Terlambat, Begini Jadwal Baru MotoGP Argentina 2022
Penentuan grid akhirnya diadakan Minggu pagi sebelum balapan dimulai.
Selain itu menunda balapan menjadi hari Senin takkan menyelesaikan masalah, tapi malah menambah masalah.
Itu karena pekan depan sudah ada MotoGP Amerika 2022 di Circuit of The Americas (COTA) yang sudah menunggu.