Foxconn Jalin Kerja Sama dengan Indonesia, Ingin Bantu Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik pada Masa Medatang

Ruditya Yogi Wardana - Rabu, 26 Januari 2022 | 21:30 WIB

Foxconn tanamkan modal buat kembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. (Ruditya Yogi Wardana - )

GridOto.com - Semakin berkembangnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesiayang  terbilang sukses, menarik minat para investor asing untuk menanamkan modalnya.

Salah satunya perusahaan asal Taiwan, Foxconn yang sudah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Indonesia pada Jumat (21/01/2022) lalu.

Melansir dari Reuters.com, kerja sama dengan perusahaan asal Taiwan ini dilakukan guna membantu pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.

Ditambah, Foxconn juga berencana untuk memberikan bantuan dalam produksi baterai kendaraan listrik di Tanah Air.

Untuk itu, Pemerintah Indonesia pun menunjuk Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) agar terlibat dalam kerja sama dengan Foxconn.

Kemudian PT Indika Energy selaku perusahaan yang bergerak di bidang produksi baterai kendaraan listrik juga ikut dilibatkan dalam kerja sama ini.

Dalam kerja sama tersebut, Foxconn bersama Pemerintah Indonesia berencana untuk membangun dan memperluas ekosistem energi terbarukan pada masa mendatang.

Termasuk juga meningkatkan pengembangan industri yang berhubungan dengan kendaraan listrik.

Seperti pembuatan sistem penyimpanan daya, stasiun penukaran baterai dan tempat daur ulang baterai.

Baca Juga: Bentuk Divisi Khusus Buat Pelajari Pasar Truk Listrik di Indonesia, Mitsubishi Fuso Bakal Luncurkan e-Canter?

Baca Juga: Menhub Lepas Turing Kendaraan Listrik Jakarta-Jambi, Intip Keseruannya

Kemudian perusahaan asal Taiwan ini juga akan menyuplai komponen-komponen ke perusahaan yang bergerak di produksi kendaraan listrik.

Tak cuma itu, bantuan berupa pengembangan perangkat lunak atau software juga bakal diberikan oleh Foxconn.

Sayangnya, tidak diketahui secara pasti berapa jumlah dana yang digelontorkan untuk kerja sama ini.

Namun yang jelas dengan kerja sama dengan Indonesia, maka perusahaan asal Taiwan ini selangkah lebih maju dalam mewujudkan ambisinya.

Yakni memegang 10 persen rantai suplai komponen kendaraan listrik dunia pada 2025-2027 mendatang.