Jadi Bos Tim MotoGP, Valentino Rossi Bisa Ikuti Jejak Sukses Beberapa Mantan Pembalap Ini

Rezki Alif - Kamis, 20 Januari 2022 | 18:10 WIB

Marco Bezzecchi, debutan di VR46 Racing Team MotoGP 2022 (Rezki Alif - )

GridOto.com - Selain balapan penuh di roda empat, Valentino Rossi akan menjalani peran baru sebagai bos tim VR46 Racing Team di MotoGP 2022.

Sepanjang sejarah, entah jabatannya sebagai pemilik tim, tim prinsipal atau pemegang jabatan tinggi lainnya di tim balap MotoGP, kebanyakan berasal dari latar belakang karier mereka.

Ada yang jadi bos tim dari latar belakang pebisnis, ada yang dari mekanik balap atau mekanik pabrikan, dan ada juga yang muncul dari kalangan mantan pembalap seperti yang dijalani Rossi.

Sebelum The Doctor, ada banyak mantan pembalap yang cukup sukses jadi bos tim balap MotoGP, siapa saja mereka? Simak ulasannya.

1. Giacomo Agostini

Siapa tak kenal legenda ini, Agostini adalah pemegang 15 gelar juara dunia bersama MV Agusta, kemudian mengakhiri karier di Grand Prix bersama Yamaha.

Setelah lima tahun pensiun, Agostini menjadi bos tim Marlboro Yamaha pada 1982 silam.

Selama jadi bos Marlboro Yamaha, Agostini pernah memimpin legenda-legenda lain seperti Eddie Lawson dan Kenny Roberts.

Selama jadi bos tim, Agostini berhasil membawa Lawson meraih tiga gelar di 1984, 1986 dan 1988 sebelum melepas jabatan di Yamaha tersebut kemudian memimpin Cagiva sampai 1994.

Baca Juga: Ikutan GT World Challenge Europe, Valentino Rossi Masih Bisa Datang di MotoGP Indonesia 2022 di Mandalika

2. Kenny Roberts

Setelah karier balapnya berakhir di 1983 dengan 3 gelar juara dunia, Kenny Roberts Sr. mendirikan tim Roberts Yamaha di kelas 250 pada tahun 1984.

Tim ini mengorbitkan nama Wayne Rainey yang kemudian menjadi salah satu legenda besar di Grand Prix.

Tim Roberts Yamaha bisa promosi ke kelas premier 500 cc pada 1985 dan membawa nama pabrikan Yamaha serta sponsor besar Marlboro saat itu.

Ketika itu nama Randy Mamola bergabung ke Roberts Yamaha bersama Mike Baldwin.

Rainey yang sempat membela Roberts Yamaha di kelas 250 cc promosi ke kelas premier pada 1988 dan reuni dengan Roberts Yamaha.

Prestasi Wayne Rainey melonjak drastis dengan meraih tiga gelar juara GP 500 cc secara beruntun, serta dua kali runner up dan sekali peringkat 3 selama enam musim bersama.

Pada 1997 Roberts berpisah dengan Yamaha dan berencana membuat motor sendiri dan kemudian balapan di kelas premier membawa tim independen bentukannya sendiri.

Baca Juga: Cedera Saat Latihan, Remy Gardner Naik ke Meja Operasi Beberapa Hari Sebelum Tes MotoGP di Sepang

3. Fausto Gresini

Dalam dua dekade terakhir, Gresini Racing bisa dikatakan salah satu tim independen tersukses di MotoGP.

Beberapa nama pembalap seperti Marco Melandri dan Sete Gibernau pernah berada di puncak kariernya saat membela tim milik pemegang dua gelar kelas 125 cc ini.

Pada awal era 4-tak, Melandri dan Gibernau berhasil memberikan perlawanan ke Valentino Rossi yang saat itu memang menjadi bintang besar di MotoGP.

Saat timnya sedang dalam masa peralihan menjadi tim independen lagi selama setahun belakangan, Fausto Gresini meninggal dan kini timnya dijalankan oleh keluarga besarnya.

4. Lucio Cecchinello

Meski tidak terlalu mentereng saat balapan, Cecchinello punya kemampuan manajemen yang bagus hingga tim LCR yang dibentuknya cukup sukses pada periode lama hingga sekarang.

Beberapa nama besar pernah menjadi pembalap tim LCR.

Misalnya saja Casey Stoner, Randy de Puniet, Carlos Checa, Cal Crutchlow, Jack Miller, serta Johan Zarco.

5. Johann Stigefelt

Setelah karier balapnya berakhir, Stigefelt sempat menjadi manajer tim Moto3 hingga akhirnya berhasil membawa SRT ke MotoGP bersama Razlan Razali.

Di bawah kepemimpinannya, SRT menjadi tim fenomenal selama beberapa musim terakhir lewat Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli.